Quantcast
Channel: Bugil – Tante Bawel
Viewing all 140 articles
Browse latest View live

Diana Muridku, Kekasihku ( Bagian 1 )

$
0
0
Sebut saja namaku A,usiaku 32 tahun,lahir di daerah Bandung selatan dan bulan Desember 1993 ditugaskan mengajar di Bogor. Daerah tempat tugasku ternyata letaknya jauh dari kota
Kabupaten,tetapi lebih dekat ke Jakarta.
Walau akau guru,tapi aku terbiasa berpenampilan energik,sehingga para siswa menyebutku, “ Pa Keren “. Mereka menganggapku tampak selalu muda. Aku mengajar sebagai guru seni, tentu saja akibatnya jadi dekat dengan siswa,apalagi disekolah itu Band adalah hal yang asing,karena alat musik saja tidak punya. Sehingga ketika aku melatih Band,mereka senang dan menjadi sangat dekat denganku.

Sebagai manusia biasa aku tertarik dengan seorang siswi Kls II yg kebetulan berada dibawah bimbinganku,kebetulan pula aku sebagai walikelasnya. Sebut saja namanya Diana,dia cukup cantik dan cerdas,penampilannya menarik,lahir dikeluarga cukup berada,namun yang paling menarik bagiku adalah bentuk tubuhnya yang sangat seksi,tinggi dan padat berisi.

Hal yg wajar menyukai orang,karena tentu saja diana tak akan mau berhubungan secara khusus dengan guru yg umurnya 2 kali lipat dengannya dan sudah beristri pula.

Aku benar2 tertarik padanya,menyukainya,sehingga keakraban kami sering kumanfaatkan untuk berdekat dekatan denganya,sekedar menikmati sorot matanya yg sayu,lembut wajahnya,senyum manisnya,dan kebetulan semua yg kusuka ada pada anak ini.

Rupanya diana memiliki perasaan yg sama, namun melihat jauhnya usia dan kondisiku yg sudah berkeluarga,membuat diana berfikir untuk tidak terlalu dekat denganku, walau akhirnya,kami menjadi dekat, sering berhubungan via telepon,diana tetap muridku.
Suatu saat,diana nampak bermasalah,terlihat dari seringnya bolos,dan melanggar tata tertib. Sebagai wali kelasnya,aku berkewajiban memanggilnya,memberi peringatan dan mencoba mengorek keterangan,namun sulit diketahui penyebabnya. Sampai ahirnya diketahui,diana sudah pacaran ( mungkin cinta monyet ),dan putus,padahal katanya mereka sangat dekat.

Maka kembali aku memanggilnya,sambil menasihatinya aku ungkapkan sedikit perasaanku,bahwa sayang jika orang secantik dan semolek dia putus sekolah gara2 si Anu yg belum jelas juntrunganya. Ahirnya kami ngobrol panjang dan diana mulai terbuka.

Setelah peristiwa itu,diana menjadi sangat dekat denganku,mungkin karena kata2ku yg halus,atau entah bagaimana,yang jelas dia menjadi sering nelpon,curhat. Kamipun menjadi terbuka,aku selalu berusaha membantu masalah2nya,bahkan masalah keluargaku yg tidak harmonis diungkapkan kepada muridku yg masih lugu itu,entah ngerti atau tidak.

Sampai suatu saat aku menyatakan kesukaanku,tentunya tanpa berharap mendapat respon,hanya mengungkapkan sja agar dia tahu bahwa aku menyukainya, Ternyata responya benar2 diluar dugaanku,diana mau menjalin hubungan denganku.

Sejak saat itu diana menjadi pacarku,walau kami tidak berhubungan secara fisik tapi ditelepon diana sangat agresif dan romantis. Jujur saja,sebagai orang kampung aku termasuk kaku,sehingga panggilan “sayang” diana ditelepon,bagiku terasa amat nikmat dan baru. Aku jadi benar2 menyukainya.
Sebagai orang dewasa,aku tentu saja fikiranku kepada tubuhnya,aku ingin tahu seperti apa diana. walau cuma mencium atau memeluknya,cukuplah bagiku.
Suatu hari diana kuajak jalan2 keluar,dengan alasan untuk ngobrol agar rilek dan santai berdua, aku memilih hotel,diana setuju,walau nampak kekuatiran,namun aku ingatkan,gak akan terjadi apa2.
Dengan hati2 dan halus kuajak diana kubawa ke hotel A di kota B. Di hotel itu kami ngobrol banyak tentang hidup,dan segalanya. Diana ternyata lebih dewasa dari umurnya,pola fikirnya cukup mampu mengimbangiku. Dari hasil pembicaraan kami diana tampak simpati dengan kondisi rumahtanggaku.

Setelah kami makan, kami duduk dikasur bardampingan,cuma tetap berjauhan,aku dengan hati2 utarakan keinginanku. ” Di,boleh kalo aku cium kamu?” kataku datar. ” Emmh..gimana ya,gak tau !” kata diana kuatir. ” Ya ini juga kalo,boleh,kalo gak ya gak apa2, tenang aja !”,kataku. ” Emmh…gimana ya ?” ” Ya udah,gak usah fikirkan ” ” Emmmhh…tapi cuma cium kan ?” ” Ya,maaf ya klo ngarasa dipaksa .” ” Gak sih….enggg…” ” Jadi boleh…?” Karena diana diam saja ,aku mencoba meraih tubuhnya,diana tetap diam…kudekatkan mukaku dann kulumat lembut bibirnya….mmmmhhh nikmatnya bibir anak2…
Diana cuma melenguh…sambil pejamkan mata. tapi dia tidak merespon ciumanku,hanya nampak menikmatinya. Ketika nafsuku bangkit,kemaluanku terasa berdenyut2 dan mulai basah, nafasku sudah tak karuan,aku berusaha menahan diri,namun tanganku tidak tahan dan mulai menyentuh payudaranya, tiba2 dia mendorongku. wajahnya tampak merah dengan dahi berkerut…
” Maaf di,gak apa2,kamu tenang aja,gak akan apa2″ kataku memperbaiki suasana. ” Tapi tadi ??? ” ” Ya, Maaf, kirain kamu suka kesana !” ” Diana belum pernah,bahkan ciuman saja baru kali ini,diana takut ” katanya polos. ” Ia,ia, tenang..sekarang kita pulang,” kataku.
Walau kemaluanku terasa panas,sarafku butek,terpaksa kurungkan niatku.
Ahirnya kami pulang.

Dirumah terpaksa kutuntaskan hajatku dengan menonton vidio sambil mengocok kontolku yg tadi tertunda,lumayan … muncrat juga kemaluaku membayangkan ciuman dan tubuh muridku yg baru saja kusentuh.

Entah karena apa kami lama hilang komunikasi, diana sulit dihubungi. Sedang disekolah aku tetap menjaga image. Ahirnya kuanggap diana sudah menjauh dan semua telah usai. Walau aku masih menyukainya aku tidak bernai mendekatinya,maklum pengalamanku tentang perempuan Cuma di vidio,jadi terpaksa mencuri2 untuk melihatnya ,dan dirumah kupakai untuk berhayal sambil ngocok dan mengejan ngejan sendiri.

Hingga suatu saat,setelah hampir 5 bulan tanpa komunikasi, diana menelponku,mengatakan kangen,ingin ketemu pribadi langsung. Maka kembali kubawa kehotel,kami ngobrol. dari situ diketahui bahwa diana sebernarnya suka padaku,dan pengalaman itu tak bisa dihapusnya dari ingatanya. Namun karena aku tua,umurku 2 kali lipat umurnya, apalagi sudah berkeluarga,maka dia takut,dan menganggap aku sebagai guru iseng,oom2 senang.

Mungkin agirnya dia berfikir,ketika melihat sikap baikku,dan segala perbuatanku,dia akhirnya berfikir bahwa sebenarnya aku baik,dan apa yg kuceritakan semua benar adany,termasuk masalah rumah tanggaku. Dia mengakui gak bisa melupakanku,dan pada hari itu dia ingin menjadi pacarku yg sesungguhnya. tentu sja aku bahagia dunia akhirat.
” Pa,Diana memang suka banget ama bapak,cuma diana takut karena bapak beristri,tapi diana gak bisa bohong kalo diana suka bapak.” katanya dengan lugu. ” pak,bisa gak bantu diana,harus gimana diana ?” Aku merasa ketiban bulan,pucuk dicinta ulampun tiba. Aku memang mencintai anak ini,muridku itu. Aneh ! ” Di, jujur aja bapak suka banget ma kamu,bapak mau lakukan apa saja demi kamu,bapak bener2 sayang ma kamu,Cuma bapak udah tua dan beristri ” kataku jujur. ” Tapi kalo kamu mau,kamu mau bapak jadikan istri bapak,gimana di ?” tanyaku serius. ” beneran pak ?” tanya nya ” Ia,bener !” jawaku apa adanya,fikiranku memang benar begitu. Maka sejak saat itu kami benar2 pacaran. tapi tentu saja tanpa macam2,Cuma cium2an biasa.
Suatu hari dibulan Juni, dia mengajaku pergi,pokoknya dia memaksa harus pergi,ketika ditanya jawabannya pendek.

“ Surprise !” katanya yakin.
Dan kembali kami ke hotel. Di hotel aku benar2 kaget,diana mengutarakan niatnya untuk mencoba lebih dari sekedar ciuman. Dengan heran aku mengimbanginya,karena setiap ditanya jawabanya tetap, “ Surprise !”Dia benar2 agresif,bukan lagi diana yg biasanya. Ketika aku menciumnya dia merespon sangat bernafsu. Kata2nya,sekarang bukan lagi bapak,tapi seperti ditelepon, ” sayang “. Ciumannya sangat panas,tidak seperti istriku dirumah…. “..Eemmmhhhh….emmh..emh …” desahnya..sementara lidahnya membelit dan menyodok2 dinding2 mulutku,nikmat sekali anak kecil itu,gak tahu belajar dari mana dia.
Tanpa sadar tanganku menyusup kebalik bhnya,kuelus dan kuremas lembut payudaranya yg montok dan segar, dia tidak mengelak bahkan dadanya semakin dibusungkan,matanya terpejam sementara dari mulutnya yg sedikit terbuka,terdengar rintihan2nya yg lirih. pputingnya terasa semakin mengeras membuat dadaku berdetak tak karuan,halus dan nikmat,maklum anak2,masih ranum. ” Ooh…oohh……ooohhh..” erangnya sambil menekan nekan dadanya padaku. Lalu kubuka bajunya dan behanya,diana diam saja cuma desisannya yang semakin histeris,ketika senua bajunya terbyka tampaklah payudara yg segar itu menggunung lancip dengan puncaknya yg mengeras,aku seperti kesetanan,sambil mendesis2 macam ular mulutku langsung mengulum tetknya,menjilat2 putingnya dengan rakus. Diana Semakin mengerang2,tubuhnya bergetar2 terasa hangat ditubuhku..tanganku mulai merambat kebawah,mencari belahan dikedua pahanya…tiba2 diluar dugaanku,kedua kaki diana dibuka lebar2,rupanya diana sudah terkuasai nafsu. Aku cuma mendesis ketika tanganku menyentuh belahan kemaluan diana,lembut dan basah..dan ketika kucoba memasukan jariku kelobang kemaluanya diana cuma mengerang ” oooohhh…ohhh….” katanya ” Enak sayang?” tanyaku penuh nafsu. ” OOOhh,ssshhhh…,ia…terusin ” katanya sambil tanganya mulai meraba2 celanaku,maka kubuka celana dan bajuku sambil terus menciumnya,dan menjilati payudaranya.

Ketika calanaku terbuka,dengan cepat diana meraih kemaluanku..dikocok2nya dengan lembut,nafsuku semakin tinggi,kemaluanku semakin keras sehingga mengeluarkan lendir ditangan diana. Maka kudorong tubuhnya telentang dikasur,dan kubuka rok dan celana dalamnya, terpampanglah hal yg baru pertama kulihat seumur hidup,yg kuidam idamkan. Tubuh yg montok,tinggi,padat,putih dengan kemaluan tak berbulu…ooooh sungguh pemandangan yg nikmat.
Maka tak kusia2kan,aku menyodorkan mukaku ke kemaluannya yg basah oleh lendir,baunya yg khas menyentuh hidungku,semakin merangsang kelelakianku. Namun dalam nafsunya kesadaran diana masih ada,dia berusaha menolak kepalaku. ” jangan ,jijik .” katanya. Maka aku hentikan kegiatanku,sambil menatap matanya lembut aku katakan,” Diana,dengar sayang..,aku gak jijik apapun punyamu,memek,ketek bahkan dubur mu pun gak jijik, jadi biarkan aku menikmatinya,kamu juga sama harus menikmatinya,jangan risih,lakukan apapun yg mau kamu lakukan,faham?” kataku meyakinkan.
Diana cuma mengangguk. Dan ketika kembali kubuka pahanya,diana benar2 menurut, pahanya dibuka lebar2,sehingga terpampanglah kemaluanya yg tak berbulu itu dihadapanku,warnanya yg merah kecoklatan sangat kontras dengan kulit putihnya,dan bibir luar kemaluannya ternyata amat lebar,ini jujur saja,sangat kusukai,baru sekarang kutemukan kemaluan seperti ini, terasa nikmat ketika kujilat dan kuhisap2 lembut,panjang dan terasa empuk disela2 lidahku. Diana semakin lupa daratan,kepalanya bergoyang kekiri kekanan,dan pantatnya mulai naik turun,menekan nekan ke kepalaku yg asik menjilat2 kelentit dan lobang vaginanya. ” Oooohh..enak sekali…ooohhh…” desisnya. ” Nikmati sayang…” kataku memberi semangat. ” ooohk..terus sayang…ohhh…” gerakanya semakin liar,nampaknya diana sudah lupa ada dimana,dan dengan siapa,nafsu telah benar2 menguasainya.

Ketika jariku kumasukan ke dalam vaginanya,dalam posisi ini terasa lobangnya agak seret… ” Addduhh…ooohh…sakit..” katanya,ketika seluruh telunjukku kucoba menembus lobang kemaluanya, mungkin karena masih perawan,jadi diana belum terbiasa. Maka sambil terus kujilati kemaluanya,sedikit 2 jariku kumasukan sehingga masuklaha semuanya kedasar vagina diana, dinding2 lembut vaginanya terasa membalut jariku,terasa sekali butiran2 dalam vagina diana yg basah menyentuh sarafku.
” Sakit yang ..?” tanyaku. ” Heemh…ooohhh..” ” Tenang sayang nanti juga gak .” kataku smabil terus mengocok kemaluannya dengan hati2. Terasa basah kuyup mulut dan jariku dikemalunya.
Benar saja,diana kembali tenggelam dalam kenikmatanya,bahkan sekarang nampak semakin histeris, desisannya samakin keras. Kepalanya semakin begoyang kiri kanan…” Oooh…terus sayang …teruss…ooohhhhh” ” Hememmhhh…” ” terus…ooooohhhh….oooohhhh...sssshhh ” Pantatnya semakin liar,bahkan diluar kesadaranya,diana sekarang menekan2 kepalaku sambil mengangkat pantatnya, aku hampir sulit bernafas, tapi aku tidak mau mengecewakannya,dan terus menjilati kemalunya,lalu kuangkat kedua kakinya kearah perutnya,sehingga kedua lututnya merapat ke payudaranya,diana segera respek,memegang kedua kakinya.

Maka lobang duburnya terlihat jelas,kerutan2 dan cincin duburnya sangat merangsangku,tanpa menunggu kujilat2 lubang duburnya sambil tanganku tetap mengocok2 kemaluannya,terasa lidahku menyentuh sesuatu yang hangat dan lembut namun agak terasa sepat,diana tampak agak kaget. ” jangan….oooohhhh ” katanya melarang tapi terlihat menikmatinya. ” Udah tenang aja, ini miliku ” kataku menenangkannya, dirangsang seperti itu, diana benar2 mati kutu,sekarang dibawah kekuasaanku,kujilat2 kedua lobang miliknya,keatas kebawah.
Setiap menjilat duburnya,hidungku kubenamkan dikemaluannya agar rangsangan di kemaluanya tidak terputus. rintihanya semakin menggila,kedua tanganku bergerak dengan efektif disetiap titik rangsang diana,tangan kiri dilobang kemaluanya,tangan kanan meremas2 payudayanya,sementara lidah mulut dan hidungku menyentuh seluruh daerah kemaluan dan duburnya. ” Ooohh sayangghhh…ssshhh…ssshhhh.…nikmat banget…ooohhhh” desisnya tak henti2. Sehingga suatu saat,gerakan pantatnya semakin terasa cepat,tangannya semakin keras menekan nekan kepalaku. Aku tahu diana hampir menjelang klimaksnya, mulutnya meracau gak jelas.. ” oooohhh..sssshhh…oooohhh..” desisnya parau.

Hingga suatu saat diana mengejang sambil menekan kepalaku sekeras kerasnya,pahanya mengunci leherku kuat2,tubuhnya melengkung seperti udang sementara matanya mendelik2… nampak urat2 lehernya menegang..” Oooohh….uuuhhhghk…heuuuhhhh…” erangnya keras, aku menghentikan gerakanku sambil menjulurkan lidahku dalam2 dan menakan kelentitnya,agar diana menikmati klimaksnya dengan sempurna,beberapa saat aku membiarkan lidahku menekan kelentitnya,terasa cairan2 yg keluar dari kemaluan diana membasahi mulutku. Rasanya sedikit asin,tapi aku membiarkanya.
Setelah ku angkat kepalaku,diana nampak malu,keringatnya bercucuran,tapi, aku bersikap biasa, sambil tersenyum bicara lembut. ” Gimana sayang,enak ” ” Emmmh…enak banget,diana baru merasakan seumur hidup kaya gitu ” katanya malu ” Kok enaknya gitu ya ?” ” Gitu gimana sayang?” ” Ya gimana ya, pokoknya enak banget deh,terus kaya mau pipis,cuma enak , ih…pokoknya enak !” katanya malu2. ” Ia, apalagi kalo sama ini .” kataku sambil menjunjuk kemaluanku yg masih tegang tapi mulai agak kendur. ” Ini digimanain ?” tanya diana sambil meraih kemaluanku. ” Sekarang kocok2 kaya tadi ya,terus isep2. OK ?” tanyaku. ” Ok. Diana juga pernaha nonton tapi belum nyoba ” katanya datar. Aku mulai menyender di dinding tempat tidur,dan diana mulai mengocok kemaluanku,ooohh..nikmatnya dikocok2 anak kecil yang umurnya dua kali lipat dibawah kita. Udah rasanya nikmat, sensasinya juga ooohh. Diana nampak khusuk mengocok kemaluanku sambil memperhatikan tersembul2nya kepala kemaluanku di kepalan tangannya,sementara lendirnya berlelehan ke kepalan tangannya. Tiba2 diana menyodorkan mukanya ke kemaluanku,dan kemaluanku segera dimasukan kemulutnya…ooohh hangat dan nikmatnya mulut muridku. Dijilat2nya lubang kencingku sambil terus dikeluar masukan dimulutnya,rasa nikmatku tak tertahankan lagi,sehingga terasa cairan2ku keluar metetes2 kemulutnya, apalagai rangsanganku semakin tinggi sambil melihat mulut muridku itu terus mangulum2 kemaluanku,barang pribadiku dikulum anak kecil yg tidak seharusnya terjadi,kepuasanku semakin tinggi. ” Ooooh sayang…ohhh…sshhhh….” desisku berulang2. Kupegang kepalanya untuk menekan mulutnya mengulum kemaluanku lebih dalam. terasa hangat dan lembut dinding mulut dan tenggorokan gadis itu. ” oooohhh…ssssshhhh…terus sayang…emut2 kemaluanku oooohhhh….” Pantatnya yang bulat menyembul2 terbawa gerakanya,maka kutarik pantatnya gar bisa kusentuh,kuremas2 pantat mulus dan besar itu. Lalu kusentuh vaginanya yg basah kuyup oleh cairannya tadi,hayalanku semakin tinggi,untuk menatap langsung pantat dan belakang muriku,maka segera kutarik pantatnya sehingga kepalanya berputar dan duburnya yg mulus tepat berada didepanku. Lubangnya nampak mekar kuncup membuat cincin lubangnya kadang membuka dan kadang menutup.
Aku ingin sekali memasukan jariku kelubang dubur itu,tapi aku masih kuatir diana menolak. Maka sambil menikmati kuluman mulutnya,kumasukan jariku ke kemaluanya yang masih basah bekas jilatanku tadi. Diana mendesis,rupanya dia merasa enak,maka kukorek2 kelentitnya bergantian, lalu akhirnya kujilat2 kelentitnya…diana semakin mendesis sambil tetap mengulum kemaluanku. Tanganya mulai meremas pahaku,menandakan mulai terangsang lagi,lalu perlahan2 kujilat2 lubang duburnya,lobangnya yg khas nampak kembang kempis menerima jilatanku. Aku semakin terangsang sehingga semakin kukorek korek lobang duburnya dengan lidahku,namaun karena tak tahan lagi,dengan hati2 kucoba menekan2 dengan lembut lobang duburnya,ujung telunjukku mulai menyentuh permukaan lubang duburnya,lalu sedikit2 ujungnya mulai kutekan,hingga terasa hangat ujung telunjukku ketika menyentuh mulut lobang duburnya,diana hanya mengerang. ” Oooohhh…. ssshhh….” Nampaknya diana menikmatinya,lalu kujilat duburnya sehingga ludahku membasahi lubang itu,dan kucoba kembali menyentuh lobang duburnya, sedikit demi sdikit jariku mulai masuk. Nafsuku semakin membara,tapi untuk merangsang dan menghindari rasa sakit atau risih diana, maka kemaluanya semakin cepat kujilat2,benar saja diana sangat terangsang,maka kudorong jariku sepenuhnya,sehingga ahirnya masuklah sluruh jariku ke dubur diana,…ooohhh nikmatnya tak terkira, terasa jariku dijepit ketat sekali..dinding dubur diana yg bergerigi terasa menggenggam erat jariku…
“ Oooohhhkkkk….!” Diana melenguh seperti kerbau,ketika seluruh jariku tertanam memenuhi lubang pelepasannya,rasanya seperti ada benda yg mengganjal perutnya,sedikit mulas, tapi terasa nikmat bagi diana.
Sementara kemaluanku dimulut gadis itu,tanganku menancap sepenuhnya dilobang duburnya,dihayalanku terasa fantasiku telah mencapai puncak yg paling tinggi dalam bermain sex. Dan jujur saja,ini pertama kalinya kulakukan,bahkan dengan istriku tak pernah melakukannya. Diana memang lain.
Akhirnya kucoba kedua jariku bekerja dikedua lobang diana, Tanpa mengeluarkan jariku dibuburnya, tangan kananku memasuki kemaluanya,sementara mulutku terus memberi rangsangan dikemaluannya. Diana nampak lupa daratan,kulumanya dimulutku terasa semakin cepat,sementara tangannya semakin erat meremas pahaku. Nafsunya kembali menjadi tinggi,bahkan dengan rangsangan di dua tempat sekaligus memberi sensasi luar biasa bagi diana. Nafasnya tersengal sengal sementara mulutnya mengerang2 sambil tetap mengulum kemaluanku. Aku tak tahan lagi..nafsu sudah mencapai ubun2ku…maka kuhentikan gerakanku dan membalikan diana agar tidur telentang,sejenak kujilat kemaluannya yg sudah basah kuyup,untuk memberi rangsangan dan agar semakin licin,karena aku tidak tahu apakah diana siap kusetubuhi atau tidak. Ketika kuarahkan kemaluanku kearah vaginanya, diana membuka lebar pahanya walau nampak kekuatiran diraut mukanya, matanya nampak sayu menahan nafsu,sementara nafasnya tersengal2. ” Jangan kuatir sayang…gak apa2, aku juga hati2…tenang ya ” kataku dengan nafas memburu sambil menempelkan kemaluanku kemulut vaginanya….terasa hangat mulut vaginany diujung kemaluanku. ” oooohhhh….ssshhh…” desis diana,ketika perasaan hangat kontolku menyentuh vaginanya. Kutekan sedikit pantatku sehingga kepala kemaluanku mulai menyusup kedalam kemaluanya,terasa agak seret walau sudah penuh cairan diana dan air liurku,nikmatnya tak tertahankan,semakin hangat dan seperti diurut. ” ooohhh…ssshhh…ooohhh…” desisku sementara tubuhku bergetar. Untuk menghilangkan rasa sakit diana yg kukuatirkan,kucoba kukeluar masukan sedikit2 hanyasetengahnya yg terasa sudah agak licin,makin lama makin dalan,makin terasa cengraman dinding2 vaginanya dibatang kemaluanku. Diana namapak menahan nafas sambil mendesah2,antara ngilu dan nikmat,sampai akhirnya kutekan agak keras hingga seluruh kemaluanku amblas didalam kemaluan diana,terasa kemaluanku dicengkram kuat sekali,beribu ribu kenikmatan tak terperikan menyerang semua sarafku,tulang2ku sperti lemas ketika bonggol kemaluanku seperti diremas2 denyutan dinding vagina diana.
Tubuhku bergetar hebat sambil memeluk tubuh ranum muridku. Sementara diana menjerit lirih dibawahku,ketika seluruh kamaluanku tertanam sepenuhnya di tubuhnya. ” oooohhh…sssakitt…ssshhhh ” rintihnya,namun tanganya memeluk erat pinggangnku. Jutaan rasa yg baru dialaminya membekukan seluruh otaknya. Perih,sakit,nikmat ngilu bercampur manjadi satu,tapi rasa nikmat itu mengalahkan semuanya.

Kucoba meringankan rasa sakitnya dengan mengulum2 putting payudaranya dan diana nampak mulai menikmatinya,dengan hati2 kugerakan pantatku mundur maju,naik turun sampai nampak kemaluan ku keluar masuk divagina diana. Kenikmatan sekarang menguasai diana dan aku,sehingga tubuh diana semakin erat menempel ditubuhku. Kakinya melingkar dipinggangku yg asik naik turun,sementara mulutnya mengejar mulutku dan sambil tak henti mengerang,melumat2 bibirku dengan lidahnya.
Sementara tangan kanannya memegang erat kepalaku,tangan kirinya menekan nekan punggungku kearah perutnya seiring dengan ayunan pantatku menghantam kemaluanya.
“ Emmmmhhh….emmhhh…emmmhhh…” serunya semakin gelisah.. aku semakin kuat menggoyangkan pantatku yg disambut dengan tarikan kakinya dipinggangku…ooohh nikmatnya muridku.
Hingga suatu ketika lenguhannya semakin nyaring dan cepat….nafasnya kian memburu, tanganya keduanya memegang kedua pantatku dan menaik turunkan pantatku dengan cepat…aku tahu klimaks kemabli mendatanginya…

“ OOOoohhhh…oooohhhh…ohhhh…” erangnya tak putus2, tiba2 matanya mendelik,tubuhnya melengkung tinggi,dan pahanya menjepit pinggangku kuat2,sementara mulutnya mencari mulutku dan mengulumnya erat2,
“Oohhh….ooh…oooooooouuuuhhhhhhhkkkk…” lenguhnya,tangannya menekan pantatku dalam2 kearah tubuhnya…lalu seluruh tubuhnya mengejang dan semua gerakannya terhenti menjadi gerakan menekan secara periodik sekitar 3 atau 4 kali, aku mencoba membantu menyempurnakan kenikmatan yg sedang dialami diana dengan menghujamkan kemaluanku sedalam2nya sehingga terasa menembus dasar kemaluan gadis itu,lalu tubuhnya lemas tak berdaya……. diana nampak benar2 seperti ayam disembelih…terasa hangatnya cairan diana membaluri kemaluanku dan aku menyaksikan demikian hebatnya kepuasan yg dicapai muridku..
Aku tersenyum,diana nampak kepayahan,ada puas,ada juga tak tega melihat anak kecil itu malakukan hal sepeeti ini denganku.
Tapi nafsu sudah mengurungku,maka setelah diana sejenak istirahet kemabli kugoyangkan pantatku naik turun,menikmati setiap sentuhan di pusat syarafku pada bonggol kemaluanku yg mengaduk aduk kemaluan gadis kecil itu.
Sebenarnya hampir saja tadi aku bobol dan mengeluarkan air mani sebelum diana klimaks,untungnya aku cukup berpengalaman dan berhasil menahan air maniku keluar.
Ganggaman kemaluan diana mulai terasa agak longgar setelah cairan begitu banyak memenuhi kemaluanya..tapi nikmatnya masih memilin milin kemaluanku yg hampir muncrat…
Aku barusaha menahan diriku untuk memperlama kenikmatan yg sedang kuperoleh…namun sebuah fantasi amat menggodaku…sehingga dengan untung2an kuminta diana menungging..diana menurut,dan pantatnya kembali menghadap kepadaku. …oooh pantat yg indah.
Kuselipkan kemaluanku divaginaya,ketika menembus seluruhnya kami melenguh bersamaan….
‘’ OOOOOoooohhhh…! Nikmat sekali rasanya,sambil terus mengeluar masukan kemaluanku…kucoba wujudkan fantasiku…lubang dubur diana yg kembang kempis ketika kudorong dan kutarik kemaluanku…mulai kutekan tekan dengan jariku…hangatnya menjalari jariku…diana tidak melarang…bahkan nampak nafsunya bangkit kembali…
sedikit demi sedikit,jariku memasuki lubang dubur diana..rasanya amat nikmat merasakan jariku dijepit ketat lubang duburnya setiap kali kumasukan. Diana melenguh keras ketika jariku seluruhnya kumasukan memenuhi duburnya…” ooohhh..sayanghh…” katanya lirih,rupanya diana mulai menyukai permainan ini.
Cukup lama aku menikmati kenikmatan ini,hingga suatu saat kubisikan sesuatu, diana agak tertegun…
“ sayang..boleh belakangmu dimasukin ini, ?” tanyaku dibelakang telinganya sambil memluk tubuhnya dan tetap menggoyang pantatku.
“ Dimasukin apa, jari ?” tanya diana terengah engah..
“ Pakai titit,boleh kan? Kita coba ya aku akan hati hati”
“ Tapi jijik,”
“ Nggak,tenang aja,tadi dicolok juga enak kan ?”
“ ya,tapi kaya mau eek,tapi muat gak ?”
“ Muat, memekmu juga gitu tadi gak muat,boleh ya “
Diana Cuma mengangguk,dan dia tetap menungging sambil menunggu
Yg kulakukan. Aku merilekan dia dengan menjilat2 dulu duburnya,sekaligus memberi pelumas buat kemaluanku,sambil mengocok2 kemaluanku.
Lalau kusentuhkan kepala kemaluanku kelobang duburnya,diana mengeluh,ada rasa nikmat menyerangnya…kembali kusentuh2kan kepala kemaluanku ke lubang duburnya,dana mencoba menekannya sedikit sedikit….
“ oooohhh…ohhh…uuuhhh…” diana merintih merasakan sensasi dilubang pantatnya,sedikit demi sedikit kemaluanku memasuki dubur diana..cengkramannya terasa amat kuat dan agak sulut ditembus..diana mulai meringis merasakan panas diduburnya…
’’ Ohhh ssakit sayang…”
“ Ia sabar ya,sebentar lagi juga enak” ujarku sabar. Kutarik kemaluanku sejenak kembali duburnya kujilat dan kemaluanku kuludahi agar lebih lancar…
ketika kucoba nasukan kembali terasa lebih mudah,walaupun cengkramannya tetap kuat…
Diana melenguh lenguh menerima sodokan2ku. Sementara aku meringis2 merasakan nikmat yg tak terperikan diujung kemaluanku..aku hampir sampai..nafsu sudah mencapai ubun2 kepalaku…maka kutekan sekaligus sehingga amblaslah seluruh kemaluaku didubur diana.
“Oooohh sayang…” lenguhku sambil merangkuh pinggangnya,tercapai sudah puncak pantasiku yg tertinggi,menyetubuhi perempuan dilubang duburnya yg amat sempit,dubur anak anak pula,murid yg cantik umurnnya 2kali lipat dibawahku..maka aku berada diatas langit ketujuh,telah mencapai angan2 yg diidamkan setiap laki2..
“ OOOuuuhhkk…!” diana cuma mengerang ketika seluruh duburnya dijebol dan dipenuhi kemaluan laki2,terasa seperti mengganjal dan seperti mau buang hajat,..namun dia juga merasakan kenikmatan yg aneh..nafasnya memburu,rasa panas dan perih diduburnya hilang seketika berganti dengan rasa geli dan nikmat..nafsunya kembali memuncak..pantatnya lalu bergerak mundur maju,maka aku mengorek2 kemaluanya untuk menambah rangsangannya walaupun sudah tidak terkontrol lagi karena kemaluanku hampir mencapai orgasme..
Benar saja,dirangsang seperti itu gerakan diana menjadi lebih cepat dan tak teratur,mulutnya kembali maracau,.sensasi yg berbeda diduburnya telah membakar nafsunya sehingga hampir mencapai klimaks…
Aku tak tahan lagi…seluruh sarafku seperti buntu,kenikmatan terasa menyelimuti seluruh batang kemaluanku…dunia seperti terhenti dan…
“ Di,…ooooohhh…oooohhhh…Ooooooouuuuhhhhh….” Aku menjerit sambil memeluk perut dan payudaranya kuat2,badanku merapat kupunggung diana,sementara kemaluanku masuk sedalam2nya kelubang dubur diana,pertahananku jebol,seluruh tubuhku kaku dan jiwaku melayang setinggi2nya,sementara kemaluanku menyemprotkan cairan mani banyak sekali ke dalam dubur diana..beberapa detik kemudian terasa nikmatnya dubur diana meremas remas dan dianapun menjerit,tubuhnya yg nungging kembali melengkung seperti udang..sementara tanganku dijepitnya kuat2 dikemaluanya…lalu tubuh kami sama2 lemahlunglai dengan keringat bercucuran.
Rupanya,ketika aku hampir di klimaksku..diana merasakan sensasi dan kenikmatan yg sama dikedua lobangnya,sehingga pada saat yg sama kami sama sama mencapai klimaks yg sangat nikmat…sungguh luar biasa…sebuah pengalaman yg baru pertama kualami,bahkan dengan wanita dewasa yg manapun belum pernah kualami. Persetubuhan yg amat sempurna. Diana muridku yg masih amat muda,ternyata sangat hebat dan…tentu saja…nikmat.
Akhirnya,selama 3 tahun lebih,kami menikmati masa2 indah kami, kami melakukannya dimana saja,di meja kepala sekolah setelah sekolah usai,di ruang musik,di wc sekolah bahkan di ruang BP atau di perpustakaan.. pokoknya semua tempat yg memungkinkan,kami gunakan untuk menikmatinya..
Diana sekarang menjadi diana yg sangat hebat,dan yg paling penting…duburnya selalu perawan. Sekarang diana menjadi istriku, kami menggunakan kontrasepsi nikmat,”muncrat di dubur “ aku mebiayai kuliahnya agar kelak menjadi guru…dan sekarang sedang menyusun Skripsi, semoga kami bahagia karena ku benar2 mencintai dan menyayanginya.


Suami Entot Cewek Lain Dipesta Kawinan

$
0
0

Suami Entot Cewek Lain Dipesta Kawinan | Sebut aja namaku Donny, saya berumur 25 tahun ketika kisah ini terjadi. saya menikah dngan pasanganku, sebut aja dia Arevi, di sebuah hotel berbintang 5 di kota "y". saya ingat ketika pesta berlangsung, undangan begitu banyak yanng hadir, suasana begitu meriah.

Read more »

Cewek SMU Bugil HoT Full

$
0
0

C
ewek SMU atau SMA banyak yang suka berfoto bugil. Hal ini tak lepas dari semakin baiknya kualitas kamera handphone sehingga para cewek ini bisa dengan leluasa di kamar tidur atau kamar mandi mengabadikan tubuhnya bila tidak memakai busana. Namun, pastinya tidak semua cewek SMU ini mau foto bugilnya tersebar di internet. Hanya saja karena keteledoran dan ketidaktahuan saat menyimpan file, akhirnya foto-foto bugil mereka bisa menyebar di internet dan membuatnya terkenal.

Cewek SMU bugil ini juga banyak dicari di Google Search karena banyak pria penasaran dengan kemolekan tubuhnya yang masih segar. Cewek SMU memang terkenal masih segar, kenyal dan belum begitu banyak terjamah oleh para lelaki hidung belang.

Nah Cewek Ini Buka Baju::

Gadis kencur

$
0
0

Aku tinggal di sebuah gudang tua yang sudah tidak terpakai lagi. Lumayan bisa dapat tempat tinggal gratis, malah mendapat honor dari pemilik gudang. Aku menempati ruang bekas  kantor gudang yang letaknya dilantai 2. Dari kamarku aku bisa melihat seluruh bagian gudang.
Sambil menunggui gudang aku mengikuti kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta.. Umurku sekarang 20 tahun. Meski aku tidak kaya tetapi dianugerahi badan yang bagus dengan tinggi 175 dan wajah yang tidak terlalu jelek.
Gudang yang kujaga sering digunakan anak-anak di kampung belakang untuk arena bermain. Sepulang sekolah mereka selalu bermain di lantai gudang yang luas. Aku memperbolehkan saja mereka disitu bermain, itung-itung untuk menemaniku, jika kebetulan hari itu tidak ada kuliah. Aku mensyaratkan mereka sebagai imbalan bermain di gudang adalah membantu menyapu lantai gudang agar tetap dalam keadaan bersih. Ada sekitar 10 anak yang selalu bermain di gudangku, mereka umumnya cewek-cewek kecil dan tanggung. Kalau pun ada laki-laki adalah adik-adik mereka yang masih kecil. Kelihatannya anak laki-laki kurang suka main bercampur cewek di gudang itu. Mereka memilih main sepeda dan bola di lapangan yang tidak jauh di belakang gudang.
Dari sekian anak yang sering main ke gudangku adalah Leni yang kelihatannya genit. Wajahnya manis rambutnya lebat hitam lurus. Dia selalu mencari perhatianku. Lagaknya seperti cewek dewasa yang menebar pesona ke aku.
Suatu kali aku sedang santai di kamarku menonton TV dia tiba-tiba muncul di depan pintu. “Kak, Leni dan Ami boleh gak main ke kamar kakak ikut nonton TV,” katanya.
Aku mempersilakan mereka masuk. Di kamarku memang ada TV kecil dan di depannya ada selembar tikar. Keduanya duduk di tikar sementara aku tiduran di dipan beralaskan kasur.
Kedua mereka ini bersahabat, cantik dan keturunan Tionghoa, tetapi jarang di rumah karena kedua orang tuanya sibuk berbisnis. Kedua orang tua mereka seharian menunggui tokonya di Mangga Dua dan Glodok. Biasanya mereka pulang sekolah selalu istirahat di toko tempat ibunya berjualan. Namun sejak mengenal tampat permainan di gudangku, mereka beralasan lebih suka pulang ke rumah. Sebenarnya mereka tidak dirumah, karena hanya berganti baju sekolah sebentar lalu main ke tempatku.
Sejak saat itu mereka sering main dikamarku. Mereka sudah menganggap kamarku sebagai rumah kedua mereka. Kami sering main kartu, main monopoli dan kadang-kadang menonton DVD. Aku tentunya menjaga koleksi DVDku yang porno dari jangkauan mereka.
Suatu hari badanku terasa lelah sekali, aku berpikir kalau aku telungkup di injak-injak mereka berdua rasanya pasti nikmat. Ketika mereka kuminta, sama sekali tidak ada keberatan, malah keduanya senang. Memang nikmat sekali diinjak-injak begini oleh dua gadis kecil. Beratnya belum terasa menyakitkan, malah mungkin kurang berat, tetapi lumayanlah untuk menghilangkan pegal-pegal.
Acara menginjak-injak badanku jadi kegiatan rutin, malah kadang-kadang mereka sendiri yang berinisiatif menginjak-injak badanku.
Suatu hari mereka bawa DVD . DVD itu tidak ada bungkusnya, tetapi ketika diputar, ternyata itu adalah film porno. Aku buru-buru mematikannya. Mereka kuingatkan masih terlalu kecil menonton adegan orang dewasa seperti ini. Tapi keduanya merengek-rengek minta diputarkan, karena mereka hanya boleh pinjam sehari dari teman sekolahnya.
Aku tidak bisa bertahan dan terpaksa kuputar kembali DVD bawaan mereka. Adegannya cukup vulgar dari pemain barat. Pemainnya memang cantik dan gagah dengan kemaluan yang besar. Keduanya asyik mengikuti gambar yang ditayangkan. Aku mengingatkan bahwa anak kecil belum pantas nonton yang begituan. “ Emang kenapa,” tanya Ami.
“ Lha nanti kalau terpengaruh gimana, kalian kan masih kecil,” kataku.
“Ah biasa aja kok, “ kata Leni.
“ Kita kan ingin tau juga permainan orang gede, bosan nonton film anak-anak terus,” tambah Leni.
“Ya udah kalau kalian nanti kepengen, oom gak tanggung jawab,” kataku.
“ Kepengen apaan,” tanya Ami.
“Ya kepengen yang kayak di film itu,” kataku.
“Ah gampang kan ada yang ngajarin,” kata Leni.
“Hah siapa yang ngajarin,” tanyaku keheranan.
“Ya kakak lah,” kata keduanya serempak dengan enteng.
Kedua gadis kecil ini sudah gila pikirku, masak dia berani menantangku.
Setelah film pertama itu, mereka kemudian berkali-kali membawa film sejenis ke kamarku.
Sungguh mati jiwa mudaku bergelora juga menonton adegan-adegan syur itu. Tapi masak kulampiaskan ke gadis kecil gini. Badannya saja masih kecil dan kurus. Teteknya belum ada. Mereka kelas 5 SD, kutaksir masih berumur 11 tahun lebih sedikit.
“Kak ajari kita ciuman dong,” kata Leni yang disambung Ami dengan kata “ Iya dong.”
Buset dah anak sekecil ini udah berani minta yang beginian. Diam-diam mereka sudah punya rencana terhadapku rupanya.
“Emang untuk apa belajar yang gituan, “ tanya ku.
“ Kita kan pengen tau rasanya ciuman, kayaknya di film itu kok enak sih,” kata Ami.
“Bener nih,” kataku ingin meyakinkan permintaan mereka.
“Iya suer, ajari dong,” kata Leni.
“Nanti kalau orang tua kalian tau, habis deh gua, “ kataku.
“ Ah kita yang gak bilang ke mama papa dong, suer deh kak, ajari ya,” kata Ami.
“Bener ya jangan bilang ke sapa-sapa ya kalau kakak ngajari kalian ciuman, nanti kalau orang tua kalian tau kakak bisa berabe,” kataku.
“Iya deh janji,” kata mereka serentak.
“Gini deh sebelum belajar kita gosok gigi dulu biar mulut kita baunya enak,” kataku.
Mereka lalu kusuruh menggunakan sikat gigi yang baru ku beli untuk membersihkan mulutnya. Setelah itu aku juga menyikat gigiku.
Rasa mulutku sudah segar.
“Siapa yang duluan,” tanyaku.
Leni maju dengan wajah malu-malu. Leni kupangku, lalu kuciumi pipi, kening rambut dan selanjutnya aku mencium mulutnya . Mulut Leni masih kaku sehingga masih terus terkatup.Dengan lidahku ku buka mulutnya dan lalu aku menciumnya dengan mesra. Nafas Leni terengah-engah. Mungkin dia susah bernafas ketika mulutnya kucium,atau karena dia bernafsu sehingga nafasnya memburu. Sekitar 5 menit aku menuntaskan mencium Leni. Selanjutnya giliran Ami.
“Gimana rasanya,” tanyaku.
“Enak juga kok,” kata Leni.
Leni dan Ami kubopong berbaring di kasurku aku lalu menindih keduanya dan kembali menciumi mereka. Tanganku tidak tinggal diam, tetapi merabai kedua dada mereka. Terasa ada daging yang menyembul sedikit di dadanya. Mereka ternyata sudah mulai tumbuh teteknya. Tetapi karena selama ini pakai baju tebal sehingga tidak tampak bahwa teteknya sudah mulai tumbuh.. Tidak puas merabai kedua teteknya tanganku satu persatu ke kedua cewek ini menelusup ke bawah kausnya . Mereka masih dilapisi lagi oleh kaus singlet tipis. Tanganku berhasil merabai tetek kecil keduanya. Aku lalu duduk diantara keduanya dan tanganku menarik kaus dalam mereka. “ Kakak mau ngapain, “ kata Leni.
“ Tenang aja, katanya kalian mau diajari. “ kataku.
Tangan Leni yang tadinya menahan agar kausnya tidak di singkap akhirnya membolehkan tanganku menelusup ke bawah kaus kutangnya. Terasa lembut dan kenyal kedua tetek mereka. Ami terasa lebih gemuk dibanding Leni, tetapi keduanya masih kecil pentilnya. Mereka kuminta duduk dan satu persatu aku bukai bagian atas pakaian mereka, sehingga keduanya telanjang dada. Ami dan Leni langsung otomatis menutup kedua teteknya dengan kedua tangan mereka. Mereka aku rebahkan lagi dan kini aku menciumi dada mereka yang baru tumbuh.Meski pentilnya masih kecil, tetapi sudah bereaksi atas rangsangan lidahku. Terasa ujung pentilnya mengeras kaku.
“Gimana rasanya,” tanyaku.
“Geli-geli gimana, gitu,” kata Ami.
Sambil kuciumi kedua tetek mereka sembari menjilat-jilat mereka mulai melenguh. Kesempatan birahi mereka mulai bangkit, tanganku langsung membekap selangkangan keduanya. Mereka tidak bereaksi ketika tanganku meremas-remas selangkangan mereka.
Merasa mereka tidak ada penolakan, pelan pelan tanganku menelusup ke dalam langsung ke celana dalam . Pertama tangan aku telusupkan ke memek Leni. Tangan Leni otomatis seperti mencegah tanganku mencapai memeknya, tetapi dia tidak bersungguh-sungguh menahan tanganku, karena ketika jari tengahku menemukan kelentitnya Leni langsung bergelinjang. Tanganku yang satunya giliran menelusup ke dalam celana dalam Ami. Dia tidak menyadari tanganku sudah mendekati memeknya, karena putingnya sedang aku rangsang dengan jilatan lidahku. Ketika ujung jariku menyentuh clitorisnya, tangannya berusaha menarik tanganku, tetapi dari tenaganya kuketahui dia tidak sungguh-sungguh.
Aku bangkit dan berbalik duduk ke arah kaki mereka diantara mereka yang sedang berbaring setengah telanjang. Tanganku kembali kususupkan dan menstimulasi kedua clitoris mereka. Keduanya bergelinjang gelinjang nikmat dan cairan mulai membasahi celah memeknya. Aku jadi penasaran bagaimana bentuk memek mereka. Dari rabaanku memek mereka masih gundul dan menggunduk. Satu persatu celana mereka aku pelroti. Mereka pasrah saja sambil menutup mata. Terpampanglah dua gundukan dengan masing-masing belahan yang masih rapat. Ketika satu persatu aku kuak, terlihat warna merah jambu di dalamnya dan ujung lipatan bibir dalam yang mencuat.
Kukatakan kepada mereka bahwa aku akan memberi kenikmatan yang tinggi, tetapi harus bergantian satu persatu. Mereka pasrah saja, aku memulai dengan mengoral memek Ami. Baunya memang rada-rada pesing karena dia belum sempat cebok. Tapi bagiku tidak masalah, karena birahiku sudah menyingkirkan rasa jijik. Ketika lidahku menyentuh clitoris Ami dia menggelinjang. Menurut dia rasanya geli, tapi enak juga. Aku terus menyerang kelentit Ami sampai dia melonjak-lonjak. Cukup lama juga dia baru bisa mencapai orgasmenya sekitar 15 menit. Memek Ami berkedut-kedut dan ada sedikit cairan meleleh diantara belahan memeknya.
Ami tak kuasa membuka matanya dia terbujur. Sementara itu Leni yang penasaran bertanya ke Ami, “ Gimana Mi sakit nggak,”
Ami hanya menjawab singkat, “ enaaaaaak banget,” katanya dengan mata tetap tertutup. Badannya kututup sarung. Sebelum Leni mendapat giliran dia kuminta mencuci dulu memeknya. Leni mengikuti anjuranku dan kembali langsung kusuruh berbaring dengan posisi mengangkang dan kaki ditekuk. Memeknya sama sekali tidak berbau dan berwarna merah di dalamnya. Aku segera menyerang clitorisnya. Leni terkejut dan melonjak ketika clitorisnya tersentuh lidahku. Reaksi Leni lebih rame, dia mengerang-erang sambil berucap, “ aduh…..aduuuuh enaaaak,,,,,,,”
Aku terus menyerang clitorisnya . dia juga cukup lama mencapai orgasmenya sama seperti Ami mungkin sekitar 15 menit dia akhirnya mencapai orgasme dan kedua kakinya menjepit kepalaku dan rambutku dijambak-jambaknya dan ditekan ke arah memeknya. Mulutku merasa permukaan lubang vaginanya berkedut-kedut seperti pria sedang menyemprotkan sperma.
Leni berkeringat dan tidur terbujur. Keduanya langsung tidur terlelap. Sementara itu aku ngaceng berat. Ketika mereka tidur aku menonton TV duduk di bawah. Lama-lama aku merasa ngantuk juga.
Aku terbangun ketika merasa celanaku ada yang membuka, Kuintip kedua anak kecil itu berusaha membuka celana ku. Dengan agak bersusah payah mereka membuka semua celanaku. Kontolku tentu tidak bisa tinggal diam, dia langsung tegang mengacung. Apa kira-kira yang akan dilakukan kedua anak ini, batinku.
Ami meremas-remas batangku, sementara Leni menekan-nekan bijiku. Remasan Leni terlalu keras sehingga aku tidak bisa terus berpura-pura tidur. “ Kalian ngapain sih, kok nelanjangi kakak,” tanyaku.
“Gak adil dong masak kita aja yang telanjang, kita kan pengen juga ngliat barangnya kakak,” kata Leni.
Aku kembali berbaring dan dengan santai tanpa basa-basi kusuruh mereka menciumi kontolku. Mulanya kata mereka “jijik ah,”
“Gak adil dong memek kalian sudah kakak jilatin sampai kalian kelojotan, sekarang giliran kakak dong yang di senengi,” kataku.
Ami mulai menunduk menciumi ujung penisku lalu dijilati. Leni lebih fokus ke bijiku. Dia menciumi dan juga menjilati. “ Isep,” kataku.
Leni melahap kantong menyan sementara Ami melahap kepala kontolku. Aku seperti melayang kelangit ke tujuh merasakan nikmatnya hisapan mereka.
Tiba-tiba Ami bicara, “ Kak boleh gak kita nyoba kayak yang di film itu,”
“ Yang mana,” tanyaku.
“Itu yang barangnya laki dimasukin ke barangnya cewek,” kata Leni menyambung.
“Ah kalian belum bisa karena masih kecil, barang kakak kan besar, memek kalian masih kecil mana muat,” kataku.
“Ala dicoba aja kan gak apa-apa,” kata Leni ngotot.
“Ya udah tapi kalau sakit, kakak gak tanggung ya,” kataku.
Leni naik ke atas tubuhku di pegangnya penisku lalu diarahkannya ke lubang memeknya. Dia berusaha berkali-kali, tetapi selalu meleset.
“ Kok susah banget ya, di filim keliatannya gampang, “kata Leni.
“ Sini coba gua,” kata Ami.
Sebelum Ami mencoba, aku menyuruh mereka melumasi kepala penisku dengan body lotion biar licin. Ami mengambil body lotion dan melumuri seluruh kontolku sampai licin. Dia lalu ngangkang dan mengarahkan penisku ke lubang memeknya yang masih kecil. Kepala penisku terasa tepat berada di lubang memeknya. Ami menekan badannya kebawah sambil meringis. “ Sakit ya, tapi di film kok enak keliatannya,”
“Masak sih coba sekarang gua kata Leni mengambil alih posisi.
Leni pun merasa memeknya sakit ketika kepala penisku masuk ke belahan memeknya.
Sementara penisku dijadikan eksprimen, kepalaku sudah nyut-nyutan karena nafsu sudah diubun-ubun.
“ Sekarang coba kakak yang masukin,” kataku sambil memerintahkan mereka berbaring.
Ami kukangkangkan dan kakinya kutekuk. Kepala penisku aku arahkan ke lubang kecil memeknya dan pelan-pelan kutekan. Kepala penisku bisa masuk, tapi masih terlalu ketat lubangnya. Aku tarik lagi sedikit lalu ku dorong. Begitu berkali-kali sampai penisku bisa masuk sekitar 5 cm. Terasa di dalam ada yang menghalangi. Aku berhenti tidak memaksa memecahkan selaput perawannya, karena khawatir mereka akan terluka.
Giliran Leni juga begitu, kepala kontolku bisa masuk, tapi juga mentok di selaput perawannya. Aku mengocoknya pelan-pelan sampai akahirnya aku mencapai orgasme dan kutarik keluar kontolku sebelum menyembur. Spermaku aku tampung di telapak tanganku sendiri.
“ Ih apaan itu kak, kok kentel-kentel kayak lem,” kata Ami.
Kujelaskan bahwa itulah sperma laki-laki yang bisa membuat cewek bunting kalau masuk kedalam memek.
Mereka merasa ngeri. Namun setelah kujelaskan bahwa mereka belum bisa bunting sebelum mereka mendapat mensturasi. Jadi seandainya spermaku masuk ke dalam memek mereka, tetap aman . akhirnya mereka mengerti.
“Gimana rasanya disodok kontol kakak,” tanyaku.
“Sakit sih tapi rasanya penasaran aja gitu,” kata Amy.
Ya udah lain kali kita coba lagi, kalau dicoba berkali-kali baru tidak sakit, dan akhirnya enak.
“ Emang enaknya kayak apa sih,” kata Leni.
“Ya lebih enak dari yang kalian rasakan ketika kakak jilatin memek kalian tadi.”
“ Ah masak sih ada yang lebih enak dari yang tadi itu, rasanya jadi kepengen deh,” kata Ami.
“ Ya besok-besoklah kalau kalian sudah tidak sakit lagi, sekarang bekasnya masih sakit,” tanyaku.
“Iya dikit,” kata Leni.
“ Coba kalian jalan, sakit nggak,” pintaku.
Leni dan Ami mondar mandir dikamarku. Kelihatannya jalannya tidak aneh, jadi aku tidak perlu khawatir ketahuan orang tuanya bahwa memek mereka sudah aku sodok.
Dua atau tiga hari kemudian mereka datang lagi.
“ Kak kita kepengen enak yang kayak hari itu dong,” kata mereka berdua.
“Emangnya memek kalian sudah gak sakit lagi,” tanyaku.
“Udah enggak kok,” kata Leni..
Gila emang dua cewek ini, sex maniak atau apa sih, batinku.
“Ya udah sana ke kamar mandi bersih-bersih sekalian gosok gigi,” kataku.
Mereka kembali mendatangiku setelah dari kamar mandi.
“Sekarang kakak menggarapnya satu-satu, siapa mau duluan,” tanyaku.
Leni maju. Aku duduk di dipanku dn Leni kupangku. Aku mulai melakukan foreplay dan menciuminya. Selanjutnya bajunya kubuka satu persatu. Teteknya aku kemot kiri dan kanan lalu celananya ku pelorotkan. Gila juga Leni tidak pakai celana dalam. Anak ini udah siap banget keliatannya.
Aku kangkangkan kaki Leni dan aku mulai mengoralnya. Leni menggelinjang-gelinjang sambil terus melenguh melampiaskan kenikmatan yang diarasakan. Kali ini dia lebih cepat mencapai orgasme. Belum 10 menit, kakinya sudah menjepit kepalaku dan memeknya berkedut-kedut.
Ami yang mendapat giliran berikutnya sudah siap. Dia hanya mengenakan celana dalam dan berkaus kutang. Ami aku pangku dan mulai melancarkan foreplay. Pertama dengan ciuman berikutnya membuka kausnya dan menghisap kedua putting susunya. Selanjutnya kupelorotkan celana dalamnya dan aku segera menyerbu memeknya dengan oral. Ami menggelinjang liar sehingga aku harus menahan badannya agar jilatanku tidak kepeleset ke mana-mana.
Ami rupanya juga melenguh-lenguh keras melampiaskan rasa nikmatnya. Dia juga cepat mencapai orgasme.
Aku selanjutnya membuka baju dan celanaku lalu berusaha menyodokkan kontolku ke memek Ami yang kecil dan gundul. Dengan bantuan body lotion kali ini kepala kontolku lebih mudah masuk. Aku mengocoknya pelan sampai Ami tidak merasa sakit karena memeknya disumpal kontolku. Pada garis terakhir dimana terdapat portal perawan, aku bertahan pada posisi mentok. Aku mengejan mengeraskan tegangan penisku. Ami meringis katanya agak sakit. Ku kendorkan lagi lalu kutegangkan kembali. Begitu berkali-kali, sampai Ami terbiasa oleh ritmenya. Seterusnya sambil ku tekan sedikit, aku lalu menegangkan penisku. Terasa seperti bunyi kreek. Amy menjerit. Aku mengendorkan lagi. Dan istirahat sebentar. Setelah dia mengusai dirinya dan tidak terlalu merasa sakit aku mulai lagi dengan menegangkan penisku. Rasanya sih ada kemajuan. Ketika kudorong sedikit kontolku bisa maju sedikit. Aku terus menengangkan dan melemaskan sambil terus sedikit mendorong sampai akhirnya terasa separuh penisku sudah terbenam di memek Ami. Aku mencoba menarik dan mendorong penisku pelan-pelan. Ami meringis, katanya agak perih. Aku minta dia menahannya sebentar, karena lubang memeknya belum terbuka seluruhnya. Setelah gerakan maju mundur berlangsung 10 kali, rasa sakit dan perih yang dirasakan Ami agak berkurang. Aku mencoba lagi mendorong pelan-pelan lebih jauh. Penisku bisa masuk terus pelan-pelan sampai akhirnya tenggelam seluruhnya. Terasa liang vagina ami hangat dan ketat sekali. Aku mulai melakukan gerakan bersetubuh secara normal namun dengan gerakan hati-hati. Ami masih merasakan sakit, tetapi tidak terlalu mengganggu karena lubang vaginanya sudah licin. Ketatnya cengkeraman memek Amy membuat aku tidak mampu bertahan sehingga kusemprotkan sepermaku di dalam memeknya. “ Apaan kak kok anget-anget,” kata Ami.
“Spermaku keluar di dalam,” kataku
Ketika kucabut pelan-pelan setelah penisku agak mengendor, terlihat ada sedikit darah. Di permukaan lubang memek Ami mengalir spermaku bercampur juga dengan sedikti darah.
Aku segera melapisi bawah pantatnya dengan handuk kecil agar tidak meleleh ke tempat tidurku. Lalu kulapkan lelehan mani dari memek Ami sampai bersih. Dia kuminta istirahat dulu sebentar.
Ami tertidur sekitar 15 menit. Ketika bangun dia merasakan memeknya agak perih. Aku agak khawatir juga apakah dia bisa jalan dengan memek yang luka itu. Ketika dia jalan ke kamar mandi kelihatannya jalannya normal.
“ Gimana Mi rasanya,” tanya Leni penuh selidik.
“ Sakit sih tapi enak juga kok rasanya di dalam ngeganjal, coba deh lu pasti keenakan, “ kata Ami.
Leni kubopong lalu aku pangku . Aku mulai mencumbuinya dengan penuh perasaan. Leni membalasnya dengan kepasrahan. Nafas Leni mulai memburu ketika lehernya aku ciumi. Leni kubaringkan di sebelah Ami lalu kuciumi kedua susunya yang kecil. Aku agak gemas juga melihat setumpuk daging kecil di dada Leni, tetapi kalau aku remas terlalu kuat dia mengeluh rasanya sakit.
Aku mempersiapkan diri untuk ronde kedua ku. Tugasku kali ini adalah menjebol keperawanan Leni. Seluruh penisku aku lumuri body lotion, demikian juga permukan memek Leni. Kakinya kukangkangkan dan kulipat keatas. Lubang memeknya menganga berwarna merah. Terlihat sedikit celah dan lipatan bibir dalam yang mencuat keluar di bagian atasnya. Sambil bersimpuh kuarahkan kepala penisku ke lubang memek Leni secara hati-hati. Setelah terasa pas aku dorong pelan-pelan agar melesat ke dalam. Leni meringis sakit. Kepala kontolku berhasil dibenamkan. Kucabut lagi sedikit lalu kudorong. Bagitu berulang kali sampai lubang depan memeknya terasa melonggar. Aku menekan lagi perlahan-lahan sampai akhirnya terhenti oleh rintangan selaput keperawanan Leni. Aku mengubah posisiku menindih Leni dan badanku bertopang pada kedua siku. Aku melakukan gerakan maju mundur sedikit demi sedikit, sampai rasanya agak leluasa dan akhirnya terhenti di rintangan itu. Seperti teknik menjebol keperawanan Ami, aku mengeraskan penisku sambil agak menekan. Leni meringis lagi. Kukendorkan lalu kukencangkan sambil sedikit tekanan ke dalam. Saat kutegangkan terasa kepala penisku menembus sesuatu. Aku terus menekan pelan sambil terus menengangkan dan melemaskan. Penisku yang menegang seolah-olah membuka jalan di dalam liang vagina Leni. Aku merasa penisku maju sedikit demi sedikit ke dalam liangnya. Leni kelihatannya tidak merasa sesakit Ami. Aku pun tidak merasa menembus selaput. Perlahan-lahan dalam waktu cukup lama sekitar 10 menitan barulah akhirnya seluruh penisku terbenam. Ketika kutarik pelan Leni meringis. Aku melakukan gerakan maju mundur dengan ritme yang pelan sekali, sampaia terasa lubang vagina Leni terlumasi. Halangan terhadap gerakanku relatif tidak terlalu sulit, sehingga aku mulai bisa menggenjot dengan gerakan yang makin cepat. Leni masih meringis, ringis, tetapi nafasnya terus memburu. Aku mencoba memcah kosentrasi Leni terhadap rasa sakit di vaginanya dengan menciuminya secara ganas. Karena pecah kosentrasinya Leni tidak merintih lagi dia malah memelukku erat sekali. Kadang-kadang pinggulnya bergoyang.
Mungkin karena ini ronde keduaku, maka orgasmeku terasa masih jauh. Aku merubah posisi dengan bersimpuh lalu pelan-pelan kutarik badan Leni yang kecil agar bangun merapat ke badanku. Setelah ia berada di posisi pangkuanku aku memutar dan menrunkan kedua kakiku ke bawah tempat tidur. Leni dalam posisi kupangku kuarahkan agar dia menggerakkan pinggulnya maju mundur. Rasanya penisku seperti diremas-remas vagina Leni. Kakinya kuminta melingkar ke badanku, dan pelan-pelan aku bangkit dan posisi Leni seperti kugendong pinggulnya kupegangi dan kugerakkan maju mundur. Sensasi luar biasa, tetapi terus terang rasanya tidak nyaman dan lama-lama melelahkan juga. Aku kembali ke tempat tidur dan pelan=pelan sambil menjaga agar kontolku tidak terlepas aku berbaring dan Leni berada di atasku menindih. Dia kuajari melakukan gerakan naik turun. Gerakan naik turunnya tidak terkontrol sehingga penisku lepas. Ketika kusodokkan ke dalam memeknya relatif agak mudah masuk. Untuk mengontrol gerakannya aku terpaksa menahan pantatnya agar tidak menarik terlalu jauh Leni merasa lelah pada posisi itu. Kulepas kontolku dari cengkeraman memek Leni. Dia kuatur pada posisi merangkak dan aku menghunjam penisku dari arah belakang. Penisku agak mudah masuk dan aku menggenjotnya . Kontras sekali besarnya kedua badan kami. Badanku yang besar berhadapan dengan cewek imut yang masih kecil. Aku terus menyodok memeknya sampai terasa agak lelah. Kami kembali keposisi misionaris dan aku berkonsentrasi menyetubuhi Leni. Orgasmeku mulai meremang dan aku menggenjot makin cepat, sampai akhirnya muncrat juga spermaku ke dalam liang vagina Leni. Terasa sekali lelahnya badanku sehingga aku melepas penisku dari memek Leni dan langsung terkapar di tikar. Kulihat bekas sodokanku di memek Leni meinggalkan celah lubang yang cukup besar. Air maniku meleleh dari celah lubangnya berwarna agak kemerah-merahan. Spermaku bercampur dengan darah keperawanan Leni.
“ Gimana Len, enak apa sakit,” tanya Ami.
“ Enak juga kok, mulanya sih agak sakit, tapi lama-lama gak gitu kerasa,” kata Leni.
Kami mengakhiri sesi itu denganmandi bersama. Setelah segar, kami menonton TV dan tidak lama kemudian mereka pamit pulang. Aku memperhatikan jalannnya kedua gadis kecil itu, apakah terlihat agak aneh. Sebab kalau dia jalan sambil menahan rasa sakit, bisa bisa aku didamprat orang tua mereka berdua.
Seminggu lebih mereka berdua tidak muncul. Aku tentu saja khawatir, bahwa kedua orang tuanya tau bahwa anaknya dientot orang lalu dimarahi dan dihukum tidak boleh keluar rumah. Aku merasa tidak tenang, sehingga aku sering pulang ke gudang tuaku agak malam. Namun dihari Minggu , pagi-pagi kedua anak itu sudah muncul dengan wajah cerianya. Ketika kutanya kenapa sudahlama nggak muncul. Ternyata jawaban mereka tidak seperti yang kukhawatirkan. Mereka malah minta bermain lagi seharian minggu ini. Keduanya sudah membawa bungkusan makanan untuk persediaan makan siang kami . Dengan demikian kami seharian bisa melakukan sex party sampai sore. Aku hari itu melakukan sex maraton sampai 5 kali ejakulasi. Leni dan Ami pada persetubuhan kali ini mulai bisa mencapai orgasme. Mereka heboh sekali jika mencapai orgsmenya karena menjerit-jerit. Untung aku mengeraskan suara televisiku. Khawatir juga terdengar oleh anak-anak yang main di bawah sana.
Aku seterusnya seperti budak sex mereka berdua sampai mereka lulus SMP. Paling tidak seminggu dua kali mereka minta jatah. Ketika aku katakan, mengapa tidak pacaran saja. Menurut mereka , teman cowoknya pada culun-culun dan bego. Lagi pula mereka khawatir jika berhubungan badan dengan teman cowonya nanti diceritakan ke temen-temennya. Mereka merasa lebih safe melakukan denganku, karena kami bisa saling menjaga rahasia. ***

Lesbian Binal Pesta Seks (Part III)

$
0
0

Lesbian Binal Pesta Seks | bu Meylina nampak sangat binal. Dia berjongkok dngan sedikit mendongak menghadap celana dalam yg membungkus kemaluan Intan. Kemudian kulihat Bu Meylina terlihat seperti anak sapi yg menyusu puting induknya. Pasti hidungnya sedang berusaha menghirup sebanyak-banyaknya aromaa celana dalam tersebut.

Read more »

Tante Cantik Mu Buka-bukaan di Tempat umum

Mengasah Intan

$
0
0

Hari Sabtu atau hari Minggu sering aku gunakan untuk jalan-jalan ke mall sekedar cuci mata melepas keruwetan rutin kerja di kantor selama 5 hari. Entah mengapa aku paling suka
jalan di daerah pecinan di wilayah Kota, Jakarta. Sebelumnya kupernalkan diriku. Aku seorang pria 39 tahun yang akhir-akhir ini tergila-gila browsing mencari foto dan video mengenai child sex. Sayangnya peraturan keras melawan pedophil membuat banyak web site penyedia gambar yang kusukai itu diberangus. Untungnya aku cukup banyak memiliki koleksi sebelum kegiatan pemberangusan child sex gencar dilakukan.

Aku terobsesi ingin membuat foto atau video sendiri dengan cewek-cewek di bawah umur. Kebetulan aku mempunyai beberapa teman yang hobbinya sama denganku. Kami sering berburu cewek di bawah umur. Meski agak susah, tetapi melalui koneksi beberapa mami, kami sering mendapatkannya. Memang tidak terlalu muda, tetapi untuk mendapatkan cewek dikisaran usia 14 tahun kami tidak terlalu susah. Bahkan kadang-kadang penawaran terlalu banyak, sampai kami sendiri kewalahan. Beberapa diantaranya malah yang ditawarkan masih dalam status virgin. Mulanya kami menerima cewek bagaimana pun kualitasnya, yang penting usianya muda. Untuk 14 tahun kami anggap oke lah. Namun berjalannya waktu, kami mulai memilah-milah dengan memilih yang wajahnya agak lumayan. Setelah itu menginginkan abg dari etnis China. Mulanya agak susah menemukannya, tetapi lama-kelamaan kami banyak juga disodori “barang” seperti itu.

Temanku Rudi yang termasuk mania underage terobsesi untuk menjajal anak 10 tahun, atau paling tidak ya 12 tahun. Semua “mami” langganan kami sudah kami order, tetapi sudah 3 bulan mereka belum juga mampu menyediakan permintaan Rudi. Mreka kadang-kadang berbohong dengan menyodorkan anak yang katanya masih 13 tahun, tetapi ketika kami temui dia berusia antara 14 atau 15 tahun. Badannya memang kecil, tetapi dari raut wajahnya sudah kelihatan dia tidak terlalu muda.

Kami memang tergolong orang “gila” karena banyak mami mengatakan kami begitu. “ Mana ada anak umur 10 tahun mau berkencan.” kata Mami.

Kami memang pernah menemukan anak usia 9 tahun, yang waktu itu ikut-ikutan dengan cewek ABG. Mulanya kami bermain dengan si ABG. Rudi lalu membujuk si ABG itu mengenai kemungkinan mengencani keponakannya yang masih 9 tahun. Memang tidak serta merta dia bisa mendapatkannya, tetapi melalui pertemuan 3 – 4 kali akhirnya Rudi bisa mengencani si anak 9 tahun yang mengaku bernama Ria. Dia tidak sampai melakukan hubungan sex. Tetapi Rudi berhasil mengajari Ria mengoral dan dia nya pun bisa di oral. Rudi memang penasaran benar sampai-sampai dia mengaku pernah berbicara dengan ibunya Ria mengenai kemungkinan memerawani Ria. Ibunya yang kelihatannya kehidupannya agak susah bisa mengijinkan anaknya diperawani asal bayarannya waktu itu minta tujuh juta.

Jumlah itu tentu saja terlalu mahal bagi Rudi juga bagi kami. Akhirnya hubungan dengan Ria dan abg yang membawanya menjadi vakum dan kami kehilangan kontak karena mungkin si abg itu ganti nomor HP dan Rudi pun membuang nomor hpnya yang lama..

Suatu kali ketika aku sedang berjalan-jalan sendiri di satu mall, aku melihat ibu-ibu menggendong anak sekitar 1 tahun disertai anak usia disekitar 11 tahun. Mereka duduk di tangga yang tak terpakai di pinggir mall yang jauh dari keramaian. Otakku segera berproses cepat mengenai kemungkinan mendekati ibu itu untuk mendapatkan anak yang 11 tahun itu.

Ibu itu kuhampiri dan kuberi uang 20 ribu. Mulanya ibu itu terkejut, karena dia tidak merasa mengemis, tetapi tiba-tiba ada orang memberinya uang. Si ibu lalu kutanya, “sudah makan.”

“belum oom” katanya.

“Mau saya ajak makan Kentucky,” tanyaku.

‘Mau dong oom,” sahut anaknya.

Kami lalu jalan beriringan ke restoran cepat saji yang tak jauh dari situ. Aku dan ibu itu mengambil tempat duduk di pojok dan si anak tadi kuberi uang 100 ribu untuk membeli apa yang dia mau dan maknya mau.

Mereka makan lahap sekali. Mungkin karena lapar, atau mungkin karena selama ini mereka mengimpikan makanan seperti ini.

Aku mengorek latar belakang kehidupan si ibu. Dia janda dengan 3 anak dari ayah yang berlainan. Sekarang tinggal di rumah kontrakan dan sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci. Sebulan penghasilannya rata-rata sekitar 600 ribu. Aku lalu menawarkan, “ ibu mau enggak saya kasih 1 juta.”

“Ya mau dong,” katanya berseri.

“Tapi ada syaratnya,” kataku.

“Apa Oom,” tanyanya.

Kujelaskan bahwa aku mempunyai hobby foto. Aku ingin mempunyai koleksi yang belum kupunya. Kalau setuju aku ingin memfoto sianak yang 11 tahun aku foto telanjang. Itu saja.

“Gitu doang, 1 juta,” tanya si Ibu.

“Ya.” Kataku.

“Lu mau nggak neng,” tanya si Ibu.

“Hmm gimana ya, malu ah,” kata si neng.

“Neng kontrakan kita bulan ini habis, mak nggak punya duit, mau aja deh neng lumayan buat bayar kontrakan,” bujuk ibunya.

“Terserah emak deh,” kata si neng.

“Emangnya mau poto dimana Oom,” tanya si emak.

“ Ya di hotel, deket kok dari sini,” kataku.

“ Kapan,” sambungnya.

“ Ya kalau bisa sekarang juga gak papa,” kataku.

Si emak tidak terlalu tua, dan lumayan jugalah makanya dia sampai punya suami 3 kali. Seandainya aku masuk hotel, pasti pegawai hotel menyangka aku bakal main sama emaknya.

Proses buka kamar tidak terlalu lama, karena hotel kecil seperti ini yang biasa dipakai jam-jam tidak terlalu perduli mengenai siapa tamunya. Kami menuju kamar dengan doble bed dan ruang yang tidak terlalu luas, tetapi ada kamar mandi di dalam .

Aku menyuruh si Neng membersihkan diri dulu di kamar mandi. Dia kuminta mandi bersih. Mengenai bagaimana menggunakan kamar mandi dan menggunakan kran air hangat aku ajari. Aku sudah bersiap dengan alat fotoku. Si emaknya memperhatikan anaknya dari luar, karena pintu kamar mandinya dibuka.

Dengan agak canggung dan malu-malu si Neng membuka satu persatu bajunya. Setiap moment aku abadikan berkali-kali dengan foto digital. Sampai dia telanjang bulat aku minta sesaat berpose berbagai gaya, sampai jongkok di toilet dan kemaluannya aku zoom in. Ku minta dia kencing. Dari memeknya yang masih gundul muncratlah air kencingnya dan itu aku abadikan berkali-kali.

Si neng mulai mengguyur badannya dan rambutnya dengan air. Peristiwa ini pun tidak luput dari sorotan kameraku. Cukup banyak shoot di kamar mandi yang kuperoleh.

Selanjutnya setelah mengeringkan badan aku minta dia berpose berbagai gaya di kamar. Aku mengikuti pose-pose foto lolita koleksiku. Sekitar 200 shoot sudah kudapatkan dan rasanya semua gaya dari mulai berdiri duduk, jongkok, nungging sampai shoot close up di memeknya dan teteknya yang baru numbuh.

Aku istirahat sebentar untuk merokok. Si ibu aku tawari untuk menginap saja di kamar ini sampai besok, karena sudah kubayar. Si ibu berpikir sebentar, “Emang boleh,” kata si emak.

Aku lantas punya ide untuk sekalian membuat foto bersama emaknya juga dalam keadaan telanjang. Aku tawari tambahan 500 ribu. Si emak berpikir sebentar. Si neng yang masih telanjang menyahut, “ Oom tambahin HP Esia dong.”

Aku setuju, karena hubungan dengan keluarga ini bakal berlanjut, dan HP itu adalah sarana komunikasiku. Si ibu memulai membuka baju dari kamar mandi. Buset, body si Emak lumayan oke juga, Pantatnya bahenol, teteknya gemuk benar dengan puting yang gede. Sayang perutnya agak gendut sedikit. Wajarlah wanita dengan 3 anak. Tapi jika dia bekerja di panti pijat yang hanya menyediakan STW, pasti si ibu ini aku pilih. Jembutnya tebal banget lagi. Aku mulai mengatur pose di kamar mandi bersama si Neng yang ternyata namanya adalah Intan.

Berbagai pose di kamar mandi pada gaya-gaya sewajarnya orang mandi. Maka si Neng kembali mandi bersama ibunya. Telanjang bulat termasuk si bayi.

Adegannya cukup menarik dan diteruskan dengan adegan di kamar.

Memory 8 giga akhirnya penuh oleh foto-foto si neng dan emaknya. Dia setuju untuk menginap di sini. Tapi ada anaknya yang di rumah perlu diajak.

Mereka kembali mengenakan baju dan sesi pemotretan selesai. Aku serahkan 1,5 juta. Si emak aku suruh tinggal saja di hotel, biar Neng yang menjemput adiknya. Rumah mereka ternyata tidak terlalu jauh dari hotel, ya mungkin sekitar jalan kaki 15 menit. Kujelaskan mengapa emaknya perlu tinggal, karena kalau kamarnya ditinggal kosong berarti dianggap pemakaian kamar sudah selesai.

Si Emak mengerti dan minta aku menemaninya sambil menunggu anaknya datang. Setelah si Neng keluar. Aku berpikiran untuk melepaskan hajatku yang dari tadi sudang diujung ubun-ubun. Ku bujuk si emak untuk melayaniku dengan iming-iming 300 ribu lagi. Si Ibu segera setuju. Kami membuka baju masing masing sampai bugil. Si emak lalu menghampiriku dan meraih penisku. Dikocok-kocoknya sebentar lalu dia mengoral penisku. Ternyata si emak lumayan piawai juga mengoral. Hampir saja pertahananku jebol dibuatnya. Aku segera meminta dia berada diatasku dan menggenjotku. Pelan-pelan di arahkan penisku ke libang memeknya dan dia mulai melakukan gerakan maju mundur.

Enak juga memeknya bisa menyedot-nyedot. Pengalamannya selama ini menungkin membuat dia pandai memuaskan laki-laki.

Aku segera ganti posisi berada di atasnya. Aku genjot pelan dan cepat secara bergantian. Si Emak mendesis-desis. Rasanya aku tidak tahan lagi dan menjelang spermaku keluar segera kucabut. Si emak bangkit dengan sigapnya lalu menangkap penisku dan dikulumnya penisku yang menjelang ejakulasi..

Aku terkejut tapi pasrah. Menjelang ejakulasi dan setelahnya aku merasa penisku dihisap sekuat-kuatnya sampai rasanya spermaku tersedot habis. Gelinya bukan main dan ngilu pula. Aku akhirnya cepat-cepat menyabut penisku dari mulutnya. Aku bilang nggak tahan geli dan ngilunya.

“Aku udah lama nggak ngrasain mani oom, jadi kepengen aja ,” kata si emak.

Selesai permainan itu kami bersih-bersih dan aku segera mengenakan baju, Si emak juga begitu.

Aku memesan minuman dan kami menyegarkan diri sambilaku merokok dan ngobrol. Tidak lama kemudian kamar diketuk. Dua gadis kecil masuk. Adik Intan ternyata lebih cakep dan putih. “ Kenalkan ini oom, ini namanya Berlian, bapaknya dulu China, makanya putih.

Aku jadi tergoda untuk sekalian memfoto berlian. Setelah dibujuk ibunya dan mendengar iming-iming dapat uang sejuta seperti kakaknya, dia akhirnya menuruti kemauan emaknya.

Seperti Intan, Berlian pun memulai aku foto dari adegan di kamar mandi. Dia badannya masih rata, teteknya belum numbuh. Tetapi calon teteknya udah kelihatan dengan benjolan kecil di sekitar puting susunya. Berlian jauh lebih cakep dibanding Intan, sehingga aku semangat sekali mengabadikannya. Aku kembali meminta Intan telanjang agar aku foto berdua dengan adiknya.

Habislah 2 memory card dan dua baterai untuk shootingku. Aku pus dan ku serahkan 1 juta 3 ratus lagi ke emak. Mereka aku suruh tunggu dulu di kamar, karena aku mengatakan akan membelikan HP yang diminta anaknya. Aku keluar hotel dan segera menuju gerai Esia. Sebelum kembali ke hotel aku kembali mampir ke Kentucky untuk mereka makan malam nanti. Juga sebotol besar Aqua.

Ketika kembali dan kuserahkan HP baru itu, Intan dan Berlian kelihatan senang sekali. Mereka mengutak atik HP barunya.

Misiku lumayan berhasil hari ini. Sesampai di rumah aku memindahkan semua isi memory card ku.

Minggu berikutnya aku kembali mengontak Si emak yang kemudian kukenal sebagai Yanti. Dia kelihatan senang sekali ketika aku kontak. Kami janjian lagi di dekat restoran cepat saji pada hari Sabtu.

Kali ini aku ingin membuat video untuk Intan, Berlian dan mungkin juga dengan emaknya.

Pada hari yang kujanjika mereka sudah menunggu di depan restoran cepat saji itu. Kami mengisi perut dulu, dan mereka menyantap dengan lahap.

Di dalam kamar aku kembali mengatur posisi mereka berdua mulai dari adegan kamar mandi sampai pose di tempat tidur dan berbagai sudut kamar. Sebelumnya aku sudah mengarahkan adegan apa saja yang akan mereka kerjakan. Lumayanlah dengan pengarahan singkat dan mereka tidak malu-malu lagi shooting videoku lebih cepat rampung dari pada ketika shooting still foto pertama dulu. Setelah itu Ibunya bergabung telanjang dan mereka bertiga kembali berpose. Diantara pose-pose itu aku tidak lupa mengambil close up dari masing-masing mereka kencing. Kali ini si Mak setuju kepada setiap anak kubayar 750 ribu dan emaknya 300 ribu.

Bagi si Mak pendapatannya selama 2 kali pertemuan dengan ku ini diangap lumayan besar. Anaknya kuperhatikan sudah mengenakan anting emas, juga ibunya sudah pakai kalung emas. Kali ini mereka tidak mau menginap di hotel, karena kata mereka meski dingin, tapi terasa seperti terkurung. Anak-anak tidak bisa bermain selain nonton tv dan tiduran semalaman.

Kami kemudian chek out dan berjalan menuju mall. Intan dan Berlian masing-masing kuberi 50 ribu untuk mereka jajan di mall. Aku dan ibunya nongkrong di Dunkin Donut. Dalam kesmpatan nongkrong itu aku utarakan keinginanku untuk memperoleh perawan Intan dan juga Berlian. Ibunya kaget, mendengar permintaanku yang mungkin tidak dia duga. Aku janjikan masing-masing akan kubayar 2 juta. Selain itu aku masih akan “memakai” Intan dan Berlian di lain waktu, meski bayarannya tidak segitu lagi. Si emak terdiam lama.

Dia kelihatannya sulit mengambil keputusan, mungkin antara sayang kepada anaknya yang masih dibawah umur dikerjai keperawanannya, tapi dia kelihatannya tergoda pula dengan iming-iming uang dari ku.

Aku menambahkan bahwa aku akan mengusahakan pendapatan bulanan yang lumayan besar melalui usaha yang akan kuperkenalkan kepadanya. “ Jualan apaan oom, “ tanya si emak.

“Ya jelasnya jualan pulsa elektrik,” kataku.

“Saya nggak kurang paham soal HP oom apa saya bisa, nanti kalau nggak laku gimana oom,” tanyanya.

“ Gini deh kalau mak setuju, paling tidak sebulan bisa dapat 2 juta, saya akan bantu supaya bisa dapat segitu, tapi lama kelamaan bisa dapat puluhan juta, dan tidak tertutup kemungkinan Emk bisa punya rumah dan mobil sendiri,” kataku.

“Ah oom jangan berkhayal dong, gimana caranya bisa punya rumah sampai punya mobil segala, mimpi aja enggak pernah Oom punya gituan,” katanya kurang yakin.

“Gini aja dah, kalau Mak setuju saya akan tunjukkan caranya, mak nanti saya buatkan tabungan di bank, HP satu lagi untuk nomor GSM dan untuk 6 bulan pertama saya akan bantu supaya emak bisa punya hasil 2 juta sebulan,” kataku.

“Ah bener nih oom, tapi kalau saya nggak setuju gimana,” tanyanya.

“ Ya emak nggak bakal terima duit lagi dari saya, kan acara foto-fotonya udah selesai,” kataku enteng.

“Entar deh oom saya pikirin, ntar oom saya kabari dah,” katanya.

Kami pun lalu berpisah. Kejadian itu pada hari Sabtu sore menjelang malam.

Senin pagi ketika aku sedang asyik menyelesaikan pekerjaanku, masuk call dan kulihat nomornya dari Mak. Dia mengatakan pada prinsipnya setuju, tapi minta untuk biaya perawan anaknya masing-masing 5 juta. Langsung saja aku tidak sanggupi, aku tetap bertahan dengan angka 2 juta dan jaminan pendapatan 2 juta setiap bulan. Kalau dia tetap bersikeras mau 5 juta makan aku akan beli putus dan seterusnya aku tidak akan memberi uang kecuali aku menginginkan anaknya lagi, itu pun paling aku bayar sekali pertemuan 300 ribu.

Setelah lama tawar menawar, akhirnya Mak setuju dengan skema ku dan mau menerima 2 juta untuk masing-masing keperawanan anaknya.

Hari jumat sore aku janji ketemuan dengan si Mak dan aku ingin tahu dimana dia tinggal dan bagaimana keadaan lingkungannya.

Tempat tinggalnya di dalam gang sempit yang padat. Rumah yang ditinggalinya sama sekali tidak sehat, karena hanya 1 ruang yang digunakan untuk ruang tamu sekaligus ruang tidur dan ada ruangkecil dibelakang untuk dapur dan mencuci baju. Sedangkan kamar mandi digunakan bersama-sama untuk 4 keluarga. Aku membayangkan jika terjadi kebakaran maka habislah satu kampung ini. Kejadian seperti yang kubayangkan itu sering terjadi di perumahan-perumahan padat di Jakarta.

“Oom sebetulnya saya tidak tega merelakan anak saya diperawani, tapi setelah saya pikir-pikir kayaknya hanya itu jalan yang ada untuk saya bisa hidup. Si Intan sudah saya omongi. Dia pun takut, apalagi Berlian dia ngambek sampai beberapa hari. Tapi setelah saya beri pengertian biar mereka bisa sekolah terus, dan uang sekolahnya nggak bolak-balik nunggak mereka akhirnya nurut juga.” Kata si emak terus terang.

Saya wanti-wanti sama si emak agar jangan ada satu orang pun tetangga atau saudara yang tau soal rencana ini. Aku tidak terburu-buru untuk mengeksekusi Intan dan Berlian, karena aku juga harus mempersiapkan tempat yang lebih aman dan leluasa. Rasanya kalau eksekusi di Hotel, ada rasa was-was juga. Jangan-jangan hotelnya digrebek, habislah aku.

Untuk itu aku segera mencari tempat kost eksekutif di kawasan sekitar mall yang sering kami kunjungi. Aku mendapatkannya ruang kost yang lumayan lega di lantai 3 satu ruko. Lantai ketiga itu khusus disewakan untuk satu penyewa, sementara lantai-lantai dibawahnya digunakan untuk kost para pekerja sex. Di bawah dipintu masuk dijaga oleh bapak-bapak yang sudah tua. Rasanya tempat ini cukup aman.

Aku merencanakan tempat ini kusewa untuk ditempati oleh keluarga si Emak. Biar saja tempat lamanya tetap dipertahankan. Jadi kalau mereka mau tinggal ditempat yang lebih sejuk mereka bisa tinggal di tempat kost ini. Ruangan kost yang kusewa lumayan menyenangkan ada ruang tamu, kamar mandi air panas air dingin dan kamar tidurnya sangat luas dengan spring bed ukuran king size. Sewanya lumayan juga lah sekitar 3 juta sebulan. Memang besar investasi untuk mendapatkan Intan dan Berlian.

Si emak sangat senang mengetahui kamar kost yang bakal mereka tempati, kedua anaknya juga kelihatan bergembira.

Setelah seminggu mereka terbiasa tinggal disana maka mulailah kususun rencana pemecahan rekor. Aku menginginkan melakukannya pertama kepada Intan. Emaknya kuminta agar Berlian tidak berada di kamar ketika aku melakukan eksekusi. Kelihatannya masalah itu tidak terlalu sulit karena Berlian bisa menonton TV di ruang tamu bersama adik bayinya, Sementara emaknya menemani Intan yang akan kuperawani.

Intan sudah telanjang, dia agak gemetar ketika badannya aku sentuh. Aku minta dia pertama kali mengangkangkan kakinya. Aku menguak lubang vaginanya selebar mungkin untuk aku ambil gambarnya posisi memek masih perawan. Setelah itu aku mulai mengoral memeknya. Intan diam saja dan menutup mukanya dengan bantal. Dia hanya sesekali saja bereaksi menggelinjang ketika ujung clitorisnya aku jilat. Cukup lama aku oral dia sampai leherku pegal, tapi tidak ada tanda-tanda Intan mencapai orgasme. Mungkin saja anak seusia ini belum bisa membangkitkan nafsu menuju orgasme. Dia masih terlihat takut.

Setelah itu aku akan memasukkan penisku ke dalam rongga vaginanya. Seluruh pinggiran lubang masuk vaginanya aku olesi jelli dan sekujur penisku aku lumuri juga. Si emak memperhatikan anaknya dieksekusi sambil sekali-kali menentramkan anaknya, “sabar neng, tahan dikit,” katanya.

Kepala Penisku kuarahkan ke liang vaginanya sampai kepalanya tepat di sasaran. Pelan-pelan aku tekan penisku untuk masuk lebih dalam. Rasanya sulit sekali. Apalagi Intan berkali-kali menarik badannya keatas, karena dia mersa sakit. Aku pun berkali kali menarik tubuhnya ke pinggir tempat tidur agar lebih mudah bagiku memasukkan penisku. Perjuangan memasukkan kepala penis sudah berhasil dan aku melakukan gerakan maju mundur sedikit sampai lubangnya bisa menerima penisku. Sampailah aku pada batas selaput daranya. Penisku tidak bisa didorong masuk lebih dalam lagi karena terhalang selaput dara. Aku kembali melakukan gerakan maju mundur sampai lubang vaginanya membuka agak lebar. “ Neng jangan dikakuin, lemesin,” kata si Emak.

Aku berhenti sebentar pada batas selaput daranya dan pelan-pelan aku kejangkan penisku . Terasa ada gerakan maju sedikit-sedikit dengan gerakan mengejankan penisku bisa agak masuk dan tampaknya menembus selaput dara secara perlahan lahan. Ketika kucoba dorong, penisku bisa masuk lebih jauh dan Intan merintih sakit. Kubenamkan seluruh penisku seluruhnya dan aku berhenti sebentar. Terasa sempit sekali lubang vagina anak umur 11 tahun. Aku tarik perlahan-lahan dan kudorong lagi sedikit, sampai lama-lama gerakannya agak panjang. Intan tidak lagi mengeluh sakit kecuali meringis-ringis saat penisku digerakkan. Lubang yang sangat sempit menjepit ini membuatku tidak mampu bertahan lama. Sekitar 5 menit sudah jebol pertahananku di dalam memek Intan.

Aku segera menyudahi, ketika kutarik penisku berlendir dengan warna merah muda. Kuperhatikan tidak ada darah sampai keluar dari lubang vagina Intan. Aku sekali lagi menyiapkan alat foto yang sudah kupegang dari tadi mengikuti prosesi deflor. Kini kukuak kembali lubang memek Intan dan terlihat ada sepercik darah di dalamnya dan terlihat selaput daranya yang robek terekam dalam kameraku. Aku puas karena berhasil memerawani anak di bawah umur sekaligus mendokumentasikannya.

Hari itu aku hanya mengeksekusi Intan. Berlian adalah giliran berikutnya pada lain hari.

Emaknya terlihat heran ketika kuserahkan 2 lembar pecahan seratus dolar AS. Dia bilang ini uang apaan, saya nggak ngerti. Aku lalu menyuruh dia menukarkan selembar ratusan dolar itu ke money changer yang tidak jauh dari tempat kost-kostan. Selesai aku bebersih dan Intan kembali mengenakan baju. Si emak sudah kembali dengan muka yang riang. “Gila selembar dapat ampir sejuta nih, “ katanya.

Itulah pengalamanku mengasah Intan dan aku meninggalkan mereka setelah bercekerama sebentar dengan mereka.

Minggu berikutnya giliran aku mengesekusi Berlian. Dia memang masih terlihat kecil meski agak tinggi. Dengan pasrah dia tidur telentang. Emaknya dan Intan berada dikamar itu melihat ku beraksi. Seperti juga Intan aku memulai mengambil foto lubang vaginanya yang masih perawan. Lubangnya masih kecil sekali. Mungkin untuk mencolokkan satu jaripun agak susah masuknya. Memeknya masih seperti memek anak kecil, licin dan dan gemuk. Aku mulai dengan mengoralnya. Dia tertawa kegelian ketika memeknya aku jilati. Mukanya ditutupi bantal sambil dia menggelinjang kegelian. “ Udah ah oom geli banget nih Berli ngak kuat,” kata nya.

Aku terpaksa menyudahi oral lebih cepat dibanding Intan dulu. Memeknya kulumuri jelli dan sekujur penisku juga. Aku mulai menempatkan ujung penisku ke lubang memeknya. Berkali-kali kepeleset, karena susah benar memasukkan hanya sekedar kepala penis. Apalagi Berli agak tegang. Emaknya dan Intan menyarankan agar Berli melemaskan badannya. Setelah dia melemaskan badannya aku mendorong agak kuat kepala penisku sampai akhirnya berhasil. Dia terkejut dan menarik badannya. Penisku kembali lepas. Berli kembali aku tarik ke pinggir bed untuk lebih memudahkan penerobosan. Seperti Intan aku berusaha penetrasi ke memek Berli dengan sangat hati-hati. Teknik mengejankan penisku aku terapkan kembali terhadap Berli. Hasilnya lumayan, Berli tidak terlalu mengeluh sakit. Tetapi memang lebih susah menerobosnya dibanding si Intan. Aku memerlukan waktu yang cukup lama sampai bisa mencapai batas selaput daranya. Teknik mengejan untuk menorobos selaput dara Berli tidak begitu berhasil. Penisku masih susah maju karena tertahan kuat oleh selaput daranya. Dengan sedikit mendorong dan mengejan aku paksa memasukkan penisku sampai akhirnya terasa seperti bunyi “krek” dan Berli menjerit kesakitan. Penisku berhasil menerobos selaput daranya dan pelan-pelan tengelam di memek kecil itu. Air mata Berli mengalir banyak dia menangis. Sebenarnya aku tidak tega juga, tetapi penisku sudah tertancap penuh. Apa boleh buat kutega-tegakan untuk melakukan gerakan perlahan maju-mundur. Sampai lubangnya bisa menyesuaikan besarnya penisku. Setiap gerakan, Berli meringis kesakitan. Aku yang sudah dilanda nafsu terus saja melakukan gerakan maju mundur di dalam lubang yang amat sangat sempitnya. Pertahananku akhirnya jebol juga di dalam memek Berli.

Ketika kucabut, sekujur batang penisku agak banyak terdapat bercak darah. Di lubang yang baru ditinggalkan penis tadi juga mengalir darah segar meskipun tidak terlalu banyak. Aku mendokumentasikan lubang memek yang baru diterobos tadi, Terlihat sekujur lubangnya berwarna merah.

Akhirnya aku berhasil memerawani dua gadis di bawah umur, dan investai yang kukeluarkan menjadi tidak sia-sia. Emaknya juga senang ketika menerima uang 2 lembar ratusan dolar AS.

Beberapa waktu kemudian aku melakukan kembali hubungan dengan Intan dan Berlian. Kali itu aku menginap di kost-kostan mereka dan semalaman aku memacu berahiku berkali-kali.

Emaknya cukup punya pengertian. Dia memijatiku dan yang aku puji inisiatifnya mengajari anak-anaknya bagaimana mengoral penisku, sempai keduanya paham dan pandai. Aku pun menyetubuhi emaknya disaksikan kedua anaknya. Kami berempat jadi bebas berhubungan sex kapan saja.

Setelah aku mengeksekusi Intan dan Berlian sekitar 5 kali setiap anak, penetrasi ke memek mereka lebih lancar dan mereka tidak lagi merasakan sakit. Tapi aku belum menemukan mereka mencapai orgasme, Selalu aku jebol pertahanannya, karena memek mereka masih sempit-sempit.

Aku puas menyetubuhi mereka. Emaknya lalu aku rundingkan untuk mau memperbolehkan kedua anaknya “dipakai “oleh temanku.

Rudi adalah giliran pertama mendapat kesempatan itu. Selanjutnya adalah Joe. Kami jadi punya tempat yang aman untuk melakukan eksekusi underage.
Mengenai jaminan penghasilan yang kujanjikanke emaknya setelah aku bukakan rekening bank. Si emak aku sertakan ke salah satu bisnis semacam MLM. Aku mengurusi downlinenya sampai mendapat cukup banyak downline. Di bawah si Emak aku berhasil menempatkan sekitar 200 downline. Downline itu terus berkembang menjadi sekitar 1000 dalam tempo 1 tahun.

Sekarang si Emak sudah mempunyai pendapat sekitar 2-3 juta setiap minggu. Aku tidak perlu lagi mengongkosinya untuk kost. Dia bahkan sudah berani menyewa apartemen studio dan sudah memiliki motor matic. Yang penting aku jika menginginkan Intan dan Berli tidak perlu keluar biaya lagi. Aku hanya sekali-kali memberi mereka uang jajan. Kedua gadis itu kini sudah modis, dan orang pasti tidak bisa mengira bahwa kehidupan mereka setahun yang lalu berasal dari daerah kumuh. Tidak tertutup kemungkinan setahun kemudian si emak bisa punya mobil dan rumah yang lumayan di pingiran Jakarta. Dia pun kini sudah berani tampil di forum untuk memberi motivasi sehubungan memperbanyak downlinenya. Dia selalu bercerita bahwa dia dulu hanya buruh cuci, yang penghasilannya hanya 500 ribu sebulan. Sekarang dia sedang proses membeli rumah seharga semilyar berencana membeli kendaraan Honda Jazz. Yang dia tidak bisa ceritakan bahwa kedua anaknya aku perawani. ***

Lesbian Binal Pesta Seks (part II)

$
0
0

Lesbian Binal Pesta Seks | saya ngeliat Bu Meylina telentang, dan kuperhatikan juga bibirnya yg ranum dan sex i itu. saya merunduk ke wajahnya. Kujilat sesaat bibir itu, kemudian kukulum dngan sepenuh nafsu birahiku. Bu Meylina nggak merespons lumatan bibirku. Mungkin saking lelahnya.

Read more »


Pose Hot Nungging Cewek Cantik

Eksperiment

$
0
0

Kehidupan keluarga Sony tiba-tiba berubah total setelah dia tertangkap Polisi karena kasus narkoba. Istrinya juga ikut dicokok polisi, karena keterlibatannya mengedar narkoba. Anak mereka tiba-tiba harus hidup sebatang kara, karena tidak ada keluarga yang mengurusinya. Aku sebagai satu-satunya famili Sony harus mengambil alih mengurus rumah tangganya. Sebelumnya aku kost di dekat kampus, kini terpaksa pindah menempati rumah keluarga kakakku Sony. Tidak banyak yang aku bisa lakukan sebagai mahasiswa yang hidupnya pas-pasan. Untunglah usahaku kecil-kecilan menjual pulsa bisa memberiku penghasilan yang lumayan. Dari situlah aku bisa membiyai hidup di rumah kakaku Sony. Kakaku, Sony adalah duda yang kemudian menikah dengan istrinya yang sekarang ikut masuk penjara. Istrinya, Vegi juga seorang janda . Mereka masing-masing membawa anak dari hasil perkawinannya yang dahulu, Kakakku membawa Ria, sedang Mbak Vegy membawa Audi. Umur mereka sebaya 9 tahu. Audi lebih tua 5 bulan dari Ria. Untunglah keduanya akur, sehingga aku tidak pusing. Audi dan Ria adalah dua anak yang cakep-cakep.
Sesuai dengan jurusan kuliahku, aku hobby nongkrong seharian di komputer, apalagi yang tersambung internet. Untunglah di rumah kakakku ada sambungan internet dan seperangkat komputer. Mereka sebelumnya mengnuakan perangkat ini untuk membantu transaksi narkoba. Untung saja Polisi tidak menemukan barang bukti ini, sehingga tidak ikut disita sebagai barang bukti.
Sebagai pemuda yang berusa 23 tahun, aku juga suka berselancar mencari situs-situs porno. Setelah bosan melihat berbagai situs porno dari orang-orang dewasa, akhirnya hobby ku itu menemukan situs-situs di bawah umur. Aku sangat terangsang dengan gambar-gambar anak dibawah umur yang melakukan berbagai adegan sex. Orientasi sex ku jadi berubah dan penasaran untuk tahu lebih jauh mengenai kegiatan sex anak-anak di bawah umur. Mungkin karena itu otakku jadi agak miring. Aku berpikir Audi dan Ria bisa menjadi proyekku untuk mewujudkan fantasi sex ku. Aku jadi punya keinginan melakukan eksprimen mempengaruhi dua anak asuhku menjadi obyek sex. Mereka tidak ada yang mengawasi kecuali aku, sehingga aku punya keleluasaan untuk mendidik apa pun kepada mereka. Akhirnya aku menyusun skenario untuk menjebak mereka sesuai dengan obsesiku. Aku akan mempengaruhi mereka secara perlahan-lahan, sehingga tidak sampai terjadi penolakan yang nanti membuat kekecewaan. Aku mengajari mereka melalui tontonan di TV melalui DVD. Aku rasa inilah cara yang paling memungkinkan untuk menghanyutkan mereka. Oleh karena itu mereka aku ajak menyaksikan filim-film yang sudah aku susun penahapannya.
Ria dan Audi duduk berjajar menyaksikan film. Mereka duduk malu-malu Sementara aku duduk di sisi lain Ria. Kami menyaksikan film X satu, dengan cerita yang cukup menarik. Ria berkali-kali menutup mata ketika di TV tampil cewek berciuman dengan laki-laki atau kalau kelihatan cewek telanjang.. Maklum lah mereka masih 9 tahun, mungkin belum berani terus terang atau malu menyaksikan adegan-adegan seperti itu.
Sejak saat itu mereka sering nonton film DVD baik bertiga, atau aku berdua dengan Ria saja atau dengan Audi saja. Audi lebih berani menatap adegan-adegan syur dibAuding Ria.
Setelah sekian kali kami terbiasa nonton film seperti itu, akhirnya Ria berani menatap langsung adegan-adegan syur. Dia kelihatannya tidak jengah lagi. Aku membiarkan saja Ria terbiasa menyaksikan adegan seperti itu dan kularang Audi mengejeknya.
Setelah Mereka terbiasa, aku meningkatkan film dengan rating yang lebih tinggi yaitu film-film X dua. Ria masih terlihat agak malu meskipun dia tidak lagi menutup mata, sementara Audi antusias meyaksikan adegan porno. Aku menjelaskan secara gamblang apa yang sedang terjadi pada adegan-adengan itu. Audi banyak bertanya, sementara Ria hanya diam saja. Mungkin dia masih terhalang rasa malu untuk bertanya. Namun setelah terbiasa menyaksikan beberapa film, akhirnya Ria berkomentar, kenapa perempuan di film itu tidak malu, dan kenapa dia mau saja beradegan seperti itu. Aku menjelaskan apa adanya. Entah dia paham dengan penjelasanku, entah tidak. Tapi akhirnya keluar juga pertanyaannya apakah si perempuan merasa sakit atau senang, karena adanya suara rintihan dari perempuan.
Anak-anak itu jadi kecanduan menonton film-film porno meski baru rating X dua. Kesempatan itulah aku meningkatkan tontonan dengan rating yang lebih tinggi yaitu film-film X tiga. Aku memilih film yang mempunyai jalan cerita yang wajar, seperti Tarzan X dan film-film drama.
Pertanyaan Audi makin bertubi-tubi, sementara Ria hanya diam terpaku. Aku duga, Audi terangsang oleh film seperti itu, sementara Ria terkesiap melihat aksi senggama yang menampilkan gambar lebih detil.
Kami kemudian terbiasa menyaksikan film dengan rating X 3 sampai kepada berbagai tema mulai dari party, lesbi sampai interacial.. “Ih geli deh oom nonton nonton yang gituan, “ kata Ria.
Aku katakan kepada mereka, bahwa semua orang bakal melakukan hal semacam itu, karena rasanya nikmat dan dengan jalan itulah manusia melampiaskan rasa kasih sayang dan nafsunya.
Aku tanyakan ke Ria dan Audi apakah mereka pernah berciuman. Aku tau jawabnya, tetapi Ria memilih tidak menjawab, sementara Audi terus terang mengatakan belum. Ketika kutanya apakah kalian ingin belajar berciuman seperti yang di film itu. Keduanya terdiam malu.
“ Gak usah malulah, kalian harus merasakan nikmatnya orang berciuman, kalau kalian tidak belajar nanti sesudah gede malah malu-maluin dicium pacar tapi gak bisa apa-apa,” kata ku berkilah.
“Nah sekarang oom ajari cara berciuman ya,” kataku.
Ria langsung menutup mulut, sementara Audi bengong. Aku memberi mereka permen pengharum mulut. Kukatakan agar kalau berciuman nikmat sebaiknya mulut kita berbau sedap. Keduanya mau menerima permen dan menghisapnya sampai habis. Keduanya menurut saja ketika kuminta berdiri berhadapan. Audi memeluk Ria seperti permintaanku, sementara Ria malu dan menundukkan wajahnya. Audi pertama-tama kuarahkan mencium pipi kiri dan kanan dengan gerakan yang lembut. Dasar mereka masih anak-anak, gerakannya masih kaku. Aku suruh mereka melakukan berulang-ulang sampai gerakannya tidak kaku. Setelah mencium kening dan pipi Ribna berkali-kali dan demikian juga Ria mencium Audi, akhirnya suasana agak cair juga. Ria kuminta memiringkan kepalanya ke kiri dan Audi kekanan. Pertama kuminta keduanya menempelkan bibirnya saja sementara mulutnya tetap terkatup. Perlahan-lahan-lahan keduanya kuminta membuka mulutnya sedikit sampai akhirnya kedua mulut mereka menyatu. Aku arahkan Audi agar lebih agresif dan Ria menghisap mulut Audi. Meski gerakannya kaku dan malu-malu, tetapi insting sex mereka mendorong mereka untuk melakukannya dengan benar. Audi dan Ria kuminta saling menjulurkan lidahnya dan masuk ke dalam mulut lawan.
Karena baru pertama kali, kedua mereka mengeluarkan air liur yang banyak sampai menetes. Ketika mereka mengakhiri adegan itu keduanya tertawa geli. Setelah posisi berdiri aku atur agar mereka berciuman sambil menindih. Ria kuminta berbaring di sofa dan Audi menindihnya lalu kembali melakukan ciuman. Mereka menuruti kemauanku dan mulai melakukannya. Kali ini gerakan mereka sudah makin luwes. Posisi aku balik sehingga Ria yang menindih Audi. Kelihatannya mereka cukup cerdas menerima pelajaran ini.
Hari ini pelajaran bercumbu aku cukupkan sampai disitu. Sebagai penutup aku mengajarkan ke Audi dengan mencontohkannya. Aku merengut Ria dan kududukkan di pangkuanku dengan posisi berhadapan lalu kudaratkan ciuman ke mulutnya. Ria kucium mulutnya dengan berbagai gerakan vaRiasi. Ria terengah-ngah dan nafasnya memburu. Aku tahu dia terangsang oleh ciumanku.
Keesokan harinya pelajaran kutingkatkan dengan berciuman sambil meraba. Berhubung Ria belum tumbuh payudaranya, maka kupikir jika Audi meraba dadanya dia belum akan merasakan apa-apa. Oleh karena itu aku pikir rabaan harus difokuskan langsung ke kemaluan lawan masing-masing. Dengan posisi berdiri mereka kali ini kembali berciuman, Tangan Audi kuarahkan meremas remas bongkahan pantat Ria sebaliknya Ria kuarahkan memeluk Audi lebih erat.
Nafas Ria mulai memburu menandakan birahinya mulai bangkit. Tangan Audi aku tuntun untuk merabai selangkangan Ria. Ria terkejut dan menjauhkan posisi posisi selangkangannya dari tubuh Audi, Tetapi aku larang agar Ria diam saja dan merasakan kenikmatan yang akan timbul. Tangan kiri Audi aku arahkan menangkup ke memek Ria meskipun masih tertutup celana pendek, dan jari tengahnya kuminta menekan-nekan di bagian tengahnya. Ria diam saja diperlakukan begitu. Sementara setelah itu tangan Ria aku tuntun untuk memegang selangkangan Audi. Mulanya tangan Ria agak dikakukan sehingga dia agak berontak ketika aku tuntun menuju kemaluan Audi. Setelah kuperintah agar melemaskan, akhirnya Ria pasrah. Kemaluan Audi yang mengeras terjamah oleh tangan Ria, Tetapi tangan Ria diam saja. Kemudian aku mengarahkan jari-jari Ria agar menggenggam batang penis Audi. Arahanku diikutinya dan keduanya kelihatan mulai tinggi birahinya. Audi kuminta berpindah menciumi belakang telinga Ria lalu turun ke leher. Nafas Ria mulai memburu, sementara tangan Audi makin aktif meremas-remas selangkangan Ria.
Adegan itu kuhentikan dan Audi kuminta membuka kausnya, Ria Juga. Mulanya Ria menolak, tetapi setelah aku paksa, dia akhirnya menyerah. Kedua tangannya ditangkupkankannya ke kedua buah dadanya yang belum tumbuh. Naluri kewanitannya yang menuntun tangannya menutup yang sebenarnya belum perlu ditutup, karena memang belum tumbuh. Aku meminta Ria berbaring di sofa dan Audi kusuruh menciumi dada Ria dan menjilati kedua puttingnya . Ria kegelian ketika Audi mulai menjilati dadanya. Aku minta Ria menahan rasa geli. Dia berusaha mati-matian , tetapi rasa geli itu tidak bisa dia tahan. Karena Ria tidak mampu menahan rasa geli, sekarang gantian Audi yang berbaring dan Ria yang menjilati dada dan kedua putting Audi.
Audi rupanya juga kegelian, tetapi dia masih bisa menahan, ketika dia kuperintahkan menahan rasa geli itu.
Pelajaran berikutnya adalah membuka celana luar mereka. Audi menyisakan celana dalamnya dan Ria juga masih memakai celana dalam warna krem. Aku kembali mengarahkan mereka agar saling meremas kedua kelamin lawan jenisnya sambil berciuman. Setelah itu aku arahkan agar tangan Audi menelusup ke dalam celana dalam Ria dan Ria juga begitu. Keduanya melakukan dengan malu-malu. Ria kuarahkan agar menggenggam batang Audi yang masih kecil tetapi sudah keras menegang, sementara Audi komplain,karena katanya memek Ria ada air kencingnya. Aku katakan itu bukan air kencing tetapi lendir sebagai tanda Ria sudah terangsang. Ria menggelinjang-gelinjang ketika tangan Audi dengan kasar mengorek-ngorek memek Ria. Aku arahkan agar Audi jangan bertindak kasar dan mencari clitoris Ria. Dengan arahanku Audi menemukan clitoris Ria. Mendapat sentuhan jari Audi di clitorisnya, Ria menggelinjang gelinjang, katanya rasanya geli.
Aku lalu memelorotkan kedua celana dalam mereka sehingga keduanya sekarang bugil. Audi terus mengorek memek Ria sementara Ria menggenggam penis Audi tetapi tidak melakukan gerakan.
Keduanya kelihatan sudah naik birahinya. Audi kuminta berbaring di sofa dengan posisi telentang dan Ria kuajari mengoral penis Audi. Penis kecil yang tegang mengeras mengacung ke atas. Audi sudah sunat sejak kecil. Mulanya Ria merasa jijik, tetapi kuingatkan adegan-adegan di film dimana baik laki maupun perempuan merasakan nikmat yang luar biasa karena menghisap kemaluan. Audi kelihatannya agak jengah juga, tetapi ketika Ria meremas-remas penisnya dia merem melek nikmat. Kuajarkan Ria agar memulainya dengan menciumi sekitar kemaluan Audi. Ria dengan gerakan ragu mlai menciumi sekitar kontol Audi. Audi melenguh-lenguh nikmat. Ria mulai menciumi ujung penis Audi dan pelan-pelan ia mulai melahapnya. Audi makin kelojotan dan tak lama kemudia dia melenguh panjang. Kelihatannya Audi mencapai orgasme. Tapi seusia dia 9 tahun belum ada sperma yang keluar. Aku memerintahkan Ria untuk menghentikan oralnya, karena Audi pun menarik penisnya dari mulut Ria. Audi merasa geli yang amat sangat sesaat setelah dia mencapai orgasme.
Audi mengakui rasa nikmat yang luar biasa dioral oleh Ria. Sementara Ria sibuk meludah dan melap mulutnya dengan handuk. Aku suruh dia membersihkan diri ke kamar mAudi sekaligus membersihkan memeknya.
Ria kembali dari kamar mAudi dalam keadaan masih telanjang bulat. Dia kuatur posisinya duduk bersandar di sofa sambil mengangkang dan menekuk kedua kakinya. Audi kuminta bersimpuh dihadapan memek Ria. Ria menutupi lubang kemaluannya dengan tangan. Aku terpaksa menyingkirkannya dan memberi instruksi bagian mana dulu yang harus dijiliati oleh Audi. Dia kuarahkan untuk mencium terlebih dahulu sekeliling belahan memek. Setelah itu ketika rasa geli Ria agak menurun, Audi boleh menjilati seputar belahan memek dengan gerakan melingkar dari sisi kiri ke sisi kanan. Setelah itu belahan memek Ria aku lebarkan dan kutunjukkan bagian clitorisnya di ujung lipatan bagian atas yang agak menonjol. Memek anak seusia Ria ini lipatan bibir dalamnya masih mancung menonjol kedepan. Audi kuminta menjilat clitoris Ria dengan gerakan halus. Jika Ria merasa nyeri Audi kuminta menjilati dulu pinggir sekitar clitoris, dengan tidak menyentuh clitorisnya. Setelah Ria nafasnya makin memburu dan menggeliat-geliat sebagai tanda dia mencapai kenikmatan, baru aku perintahkan Audi memfokuskan jilatannya ke clitoris Ria.
Cukup lama Audi terus menerus menjilati clitoris Ria. Sampai dia berkali-kali bertanya kepadaku apakah sudah selesai. Aku perintahkan dia terus menjilat. Audi mengeluh lidahnya cape. Aku ajarkan agar mulutnya Audi menangkup belahan memek Ria dan lidahnya bermain di ujung clitoris. Posisi mulut Audi yang demikian itu membuat rangsangan pada clitoris Ria makin terasa terfokus, karena jilatan Audi mungkin juga terfokus. Ria akhirnya mengejang dan menjepit kedua kepala Audi sembil menekan kepala Audi kuat-kuat ke arah memeknya. Audi sempat gelagapan tidak bisa bernafas sebentar. Ria mengatupkan matanya dan wajahnya damai dan puas. Dia mengangguk membenarkan rasa nikmat luar biasa yang baru saja dialami.
Kagiatan itu itu rupanya sudah memacu birahi Audi lagi. Batang penisnya kembali sudah berdiri tegak.
Aku melumuri penis Audi dengan jelli dan juga seputar lubang memek Ria.
Audi kuajarkan mengambil posisi untuk memasukkan penisnya ke lubang memek Ria. Aku ingatkan Audi agar mendorongkan pensinya pelan-pelan, dan jangan dipaksakan. Jika Ria mengeluh sakit, Audi harus berhenti.
Audi kelihatannya paham. Ujung penisnya kutuntun menuju permukaan lubang vagina Ria. Aku oles-oleskan kepala penis Audi di depan lubang kemaluan Ria. Setelah tepat di depan lubang Audi kuminta mendorong sedikit. Kepala penis Audi yang masih kecil agak melesak masuk ke dalam lipatan memek Ria. Ria mengeluh sakit. Aku minta Audi menghentikannya. Audi kuminta menarik penisnya pelan-pelan. Aku memandunya dengan memegang kedua pantat Audi. Kudorong pelan pantatnya lalu kutarik lagi sedikit. Gerakan maju mudur berkali-kali itu berhasil menenggelamkan seluruh kepala penis Audi.
Ria meringis menahan rasa sakit akibat penetrasi penis Audi kedalam memeknya. Audi mulai menguasai gerakan dan dia mengaku merasa nikmat kepala penisnya dijepit oleh memek Ria, sementara Ria masih merasakan sakit. Audi kelihatannya mampu bertahan lama. Aku terus memandu memegang pantat Audi setelah kulihat masuknya penis Audi agak lumayan. Audi kuminta istirahat dengan tetap membenamkan kepala penisnya . Dengan gerakan tiba-tiba kudorong pantat Audi kuat-kuat. Ria menjerit kesakitan. Aku berusaha membenamkam penis Audi yang sudah tenggelam sepenuhnya. Dia berhasil menerobos masuk memecahkan selaput dara Ria. Air mata Ria meleleh, dia menangis. Aku menyuruh Audi untuk mencium mulut Ria dengan mesra. Instruksi itu diikuti Audi, dan redalah tangis Ria. Pantat Audi pelan-pelan aku tarik dan aku dorong lagi. Sementara Audi kuminta terus mengecup mulut Ria dengan mesra. Penis Audi mulai laju maju mundur di memek Ria, sampai akhirnya Audi mencapai orgasmenya. Dia menekan dalam-dalam penisnya ke dalam memek Ria sambil melenguh panjang.
Setelah itu pelan-pelan ditariknya penis dari lubang memek Ria. Penis Audi berselaput darah segar merah, tetapi tidak terlalu banyak karena bercampur dengan cairan memek.. Ria yang masih bersandar pasrah di bagian memeknya mengalir sedikit darah segar. Aku mengambil handuk basah dan pelan-pelan kubersihkan lelehan darah perawannya. Ria kuminta tidur berbujur di sofa lalu kuselimuti. Sementara Audi membersihkan dirinya di kamar mAudi. Ria kelihatannya tertidur. Kubiarkan dia istirahat sejenak sambil memulihkan luka di vaginanya.
Sekitar 2 jam Ria tertidur di sofa. Dia terbangun karena merasa kebelet pipis. Dengan jalan tertatih-tatih karena selangkangannya sakit, Ria menuju kamar mAudi. Aku membantunya memberishkan memek Ria. Dia mengeluh memeknya perih kena air kencing. Setelah kusiram bekas pipis di memeknya, kubersihkan dengan handuk. Masih ada cairan darah sedikit sisa luka selaput dara didalamnya. Bagaikan mengurus anak bayi Aku memakaikan kembali pakaian Ria. Kami lalu bersama-sama menyantap mi rebus intan. Ria kuminta menginap saja di kamarku malam ini. Aku khawatir jika dia pulang sekarang, akan dicurigai emaknya karena jalannya agak ngangkang akibat menahan rasa sakit.
Keessokan harinya Rasa sakit di memek Ria sudah jauh berkurang, meskipun kalau pipis katanya masih agak perih. Namun jalannya sudah tidak aneh lagi. Aku melarang Audi yang ketagihan untuk minta ngentot Ria lagi. Mereka kularang melakukan hubungan sex sampai seminggu, sampai luka di mRia benar-benar sembuh.
Setelah memeknya sembuh aku baru membolehkan Audi kembali mencumbu Ria. Audi kelihatannya sudah tidak sabar, dia segera meraih Ria dan langsung mencium dan mencumbunya di sofa. Ria menanggapi ala kadarnya. Audi bersemangat sekali membukai baju Ria sampai akhirnya keduanya telanjang. Audi lalu meminta Ria duduk bersandar dan posisi ngangkang di sofa. Audi langsung beraksi memasukkan penisnya. Namun dia berkali-kali gagal, karena penisnya selalu meleset. Aku lalu memberi jelli ke penis Audi dan juga ke memek Ria. Sebab Ria pun mengeluh sakit jika Audi memaksakan penisnya masuk. Berkat lubrikasi jelli, penis Audi berhasil menerobos masuk ke dalam memek Ria. Audi dengan semangat memompa penisnya ke dalam memek Ria dengan gerakan cepat. Aku memperhatikan kedua bocah 9 tahun itu melakukan adegan ngentot. Sekitar 5 menit Audi mengejang menandakan dia telah mencapai klimaksnya. Audi langsung menarik penisnya meski masih tegang. Dia duduk bersandar disamping Ria sambil nafasnya terengah-engah. Belum sampai 10 menit istirahat penisnya sudah berdiri lagi. Dasar anak-anak, ngacengnya cepat banget. Audi kembali ingin memasukkan penisnya ke lubang memek Ria. Kali ini kuajarkan agar Ria tidur telentang di sofa dan Audi menindihnya. Posisi misionaris itu rupanya menambah keleluasaan Audi melakukan gerakan bersetubuh. Dia terus memompakan penisnya ke dalam memek Ria. Ria berkali-kali minta Audi menyudahinya, tetapi Audi masih merasa tanggung makanya dia tidak menggubris. Posisi mereka kemudian aku balik. Kini gantian Audi yang tidur telentang dan Ria duduk diatas penis Audi. Aku mengajarkan Ria agar tangannya menuntun penis Audi memasuki memeknya. Ria mengikuti perintahku dan tenggelamlah penis Audi seluruhnya ke dalam memek Ria. Ria kuminta melakukan gerakan naik turun. Berkali-kali penis Audi terlepas dari memek Ria sehingga berkali-kali pula Ria menuntun penis itu masuk kembali. Kuajarkan gerakan maju mundur, agar penis Audi tetap berada di dalam. Gerakan ini rupanya memberi rangsangan kepada memek Ria karena clitorisnya tersentuh bagian badan Audi. Dari gerakan cewek yang terangsang terlihat bahwa ritmenya sudah benar. Ria rupanya mencapat kenikmatan sehingga dia terus menerus melakukan gerakan itu sampai akhirnya dia mengejang mencapai orgasmenya. Sementara Audi masih bertahan. Posisinya aku balik lagi sehingga Audikembali pada posisi misionaris. Tidak lama menggenjot Audi pun mencapai orgasmenya. Mereka lalu duduk bersandar kelelahan dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.
Aku yang dari awal sudah ngaceng berat kali ini memutuskan ikut ambil bagian. Ria kukangkangkan dan dengan hanya memelorotkan celanaku dan melumuri penisku dengan jelli aku mencoba menusukkan penisku ke memek Ria. Dia kelhatan agak tegang melihat penisku yang besar dibAudingkan milik Audi. Dengan gerakan hati-hati aku mendorong penisku memasuki memek Ria. Penisku perlahan-lahan ambles sampai tinggal separuh. Ketika akan kuteruskan terasa lubang vaginanya sudah mentok. Aku akhirnya menggenjot dengan hanya separuh penisku berada di dalam memek Ria. Rasanya nikmat menjepit dan sempit, membuat aku pun akhirnya mencapai orgasme dan kulepaskan spermaku di dalam memek Ria.
Sejak saat itu kamarku menjadi hotel bagi Audi dan Ria melampiaskan nafsu sexnya. Aku juga sering menikmati memek Ria meski penisku tidak bisa kumasukkan sepenuhnya.
Pada umur 10 tahun badan Ria mulai berkembang, susunya mulai menggelembung. Ria menolak untuk diremas-remas karena katanya teteknya sakit kalau kesenggol. Aku dan Audi hanya menjilati putting susunya kalau kami melakukan hubungan. Pada usia 11 tahun ketika Ria sudah duduk di kalas 5 susunya sudah mulai berbentuk mancung dan kalau dipegang sudah tidak ngilu lagi. Susunya sangat kenyal jika diremas. Aku tidak tahu apakah perkembangan hormon sexnya tumbuh lebih cepat akibat aktivitas sex, atau memang secara alami Ria sudah berkembang pada usia itu. Penisku sudah bisa tenggelam seluruhnya ketika Ria berusia 10 tahun. Memeknya tetap sempit bagi kontolku, tetapi juga masih bisa mengantar orgasme bagi Audi yang penisnya jauh lebih kecil dari ku.
Sejak saat itu kami bebas melakukan orgy bertiga. Audi maupun Ria kelihatannya juga sangat menikmati kehidupan baru mereka ini. ***

Bagaimana dengan Gambar Telanjang Seorang Cewek Cantik Minta di Entot

$
0
0


Foto Gadis Cantik Bugil Sedang Horny

Foto Gadis Cantik Bugil Sedang Horny
Foto Gadis Cantik Bugil Sedang Horny

Foto Gadis Cantik Bugil Sedang Horny

Bagaimana dengan Gambar Telanjang Seorang Cewek Cantik Minta di Entot

Foto Gadis Cantik Bugil Sedang Horny


Nonok Istri Dientot Peler Adik Ipar Gede Banget

$
0
0

Nonok Istri Dientot Peler Adik Ipar Gede Banget – Namaku Namaku Wirna. Usiaku kini 23 tahun. saya udah menikah dengan Marko yg kini berusia 25 tahun, dan kini saya adalah seorang ibu muda, dengan seorang anak yg baru berusia 6 bulan yg kita beri nama Mike.
Read more »

Cewek Jilbab Lagi Ngentot Rame-rame

$
0
0

Cewek Jilbab Lagi Ngentot Rame-rame | Sasha sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Pakaiannya sudah rapi lengkap dgn jilbab nya. Ketika dia mau keluar kamar tiba2 ada SMS masuk ke HPnya
Read more »

Gambar Gadis Telanjang Punya Jembut Tebal

$
0
0


Jembut Tebel Bocah Pelajar SMP
Gambar Gadis Telanjang Punya Jembut Tebal
Jembut Tebel Bocah Pelajar SMP

Jembut Tebel Bocah Pelajar SMP

Jembut Tebel Bocah Pelajar SMP

Nonok Dikerjain Ramean Disekolah Gue merasa Sexy

$
0
0

Nonok Dikerjain Ramean Disekolah Gue merasa Sexy – Aku membuka mataku yang serasa rapat banget gak bisa bangun, aku mencoba bergerak tetapi badanku terasa sakit-sakit. Huh, gara-gara para penjaga sekolah brengsek itu, ngentot nonok aku tanpa ampun kemarin sore, badanku serasa seperti habis kerja bakti saja. Aku melihat jam weker disamping tempat tidurku, sudah pukul setengah 6, hari yang baru, penderitaan yang baru pula. Entah cara apalagi yang mereka rencanakan untuk gangbang nonok aku hari ini.
Read more »


ABG Nakal Suka Gangbang One Night Stand

$
0
0

ABG Nakal Suka Gangbang One Night Stand – Temanku panggil gue Santi. badanku cukup jangkung untuk ukuran wanita, terakhir kuukur 176 cm, dgn berat 52kg dan ukuran bra 34C. Rambutku lurus sebahu, wajah lonjong, dan kulit putih krn gue WNI keturunan. Saat ini masih kuliah di fakultas sastra di salah satu universitas swasta di B* dan ngekost tidak jauh dari kampusku.
Read more »

Gambar Telanjang Cewek Cantik Merab Raba

$
0
0

Fose Erotis Model Telanjang Barat Biki Gregetan


Fose Erotis Model Telanjang Barat Biki Gregetan


Fose Erotis Model Telanjang Barat Biki Gregetan


Fose Erotis Model Telanjang Barat Biki Gregetan

Gambar Telanjang Cewek Cantik Merab Raba

Fose Erotis Model Telanjang Barat Biki Gregetan


Vagina Cewek Jepang Mulus Enak Dientot

$
0
0

Vagina Cewek Jepang Mulus Enak Dientot | Kisah ini terjadi beberapa bulan silam, saat kapal tempatku bekerja merapat di pelabuhan Jepang. Hari itu salju turun dengan derasnya, maklum saat itu pertengahan bulan Desember. Setelah kapal kita selesai merapat didermaga dengan sempurnanya, Nakhoda saya, yang orang Jepang, mengajak saya jalan-jalan kerumahnya.
Read more »

Nikmatin Ngentot Gonta Ganti Memek

$
0
0

Nikmatin Ngentot Gonta Ganti Memek – Perkenalkan namaku Somat, kejadian ini terjadi sebelum aku menikah dan berkeluarga, dulu aku tinggal di kota P di bilangan Jakarta Pusat, di belakang rumahku tinggal keluarga M. Sebenarnya dia masih ada famili jauh, tapi hubungan saudaraku hanya dengan bapaknya yang sepupu dari ibuku, sedangkan Lina adalah anak yang dibawa dari istri Omku M karena dia menikahi janda teteh I dari daerah bogor.
Read more »

Foto Telanjang Seorang ABG sedang Tidur

Viewing all 140 articles
Browse latest View live